Anggara tersenyum miring seraya mengangkat sebelah tangannya begitu melihat Azara melambaikan tangan ke arahnya. Tak lama setelah itu Bintang ikut menoleh, dia tidak tersenyum atau menampakkan wajah marah, hanya datar-datar saja. Di mana Anggara pandai menutupi luka, justru Bintang ini sulit ditebak, laki-laki itu bahkan bisa mencekik leher orang dengan wajah tersenyum—ini perumpamaan. "Bibir sama rahang masih biru gitu, Bi, udah diobatin?" tanya Anggara begitu sudah ada di hadapan Bintang dan Azara yang entah bagaimana sekarang malah berdiri bersampingan. "Udah dan sekarang udah enggak terasa apa-apa, kalau begitu aku masuk duluan, ya," ucap Bintang. Setelah mengatakan itu dia berbalik, menatap Azara sekilas, lalu benar-benar melangkahkan kakinya menuju kursi tempatnya duduk. Azara mel