Aiza masih sesenggukan dalam isakan tangisnya. Kepergian Arvino benar-benar membuatnya terluka ketika beberapa menit yang lalu pria itu meninggalkan didalam kelas. Dari jarak beberapa meter, Reva menatapnya sendu kemudian melangkahkan kakinya menghampiri Aiza dan bersimpuh. Aiza sudah tidak bisa menyembunyikan kesedihannya ketika Reva memeluknya. "Aku tau bagaimana perasaanmu." Aiza terus menangis terisak didalam pelukan Reva. Perasaanya begitu sesak dan ia merasa lelah selama tiga tahun ini harus menahan cemburu dengan wanita lain. "Tapi kamu harus bersyukur Aiza." bisik Reva. "Ada seorang pria yang begitu mencintaimu dan serius ingin meminang kamu. Tidak sepertiku. Yang hanya bisa menyukai seorang pria tapi hatinya memilih ke wanita lain." "Ta-tapi.. hiks, Reva aku, aku harus bagaima