Bukan Pria Tepat

1918 Kata

Stefi bersenandung ria sembari mengemudikan mobil, baru kali ini ia merasa sangat puas dan becus bekerja meskipun bukan seorang mata-mata profesioal, tetapi hasil kerjanya luar biasa. “Aku yakin bakal dapat bonus dari Onnie.” Gumam Stefi mengakhiri nyanyian kecilnya, berganti senyuman lebar pertanda ia sangat optimis. “Eh?” Fokus Stefi terpecah saat menyadari dering ponselnya yang nyaring. Ia menjulurkan satu tangannya meraih benda itu dari dasbor. “Panjang umurnya nih.” Timpal Stefi girang saat membaca nama Ae Ri sebagai penelpon. Ia langsung menerima panggilan itu, membagi fokus antara menyetir dan meladeni Onnie itu. “Annyeonghaseyo, Onnie... Baru aku pikirkan, sudah ditelpon duluan. He he....” Sapa Stefi sok akrab, meskipun hanya percakapan via telpon, ia tetap berusaha semaksimal mu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN