Ilona mengolet pasca bangun dari tidur nyenyaknya, berkat Soju yang diteguknya tadi malam menjadi kombinasi yang pas antara tubuh yang lelah serta kantuk yang tidak tertahan. Ia masih menguap panjang karena kualitas tidur maksimal itu tidak didukung dengan kuantitas. Mereka berdua minum dan menghabiskan cemilan hingga tak sadar sudah berapa lama menghabiskan waktu. Kesadaran Ilona mulai terkumpul, ia membuka mata dan melihat ke sekeliling. “Eh? Ini bukan kamarku? Ah iya... Aku pikir yang tadi malam itu hanya mimpi. Rupanya memang benar, ini semua kenyataan.” Lirih Ilona tersenyum tipis. Setidaknya ia sudah mencetak satu kenangan manis bersama pria penolongnya tadi malam. Wanita muda itu bergegas beranjak dari ranjang, satu-satunya tujuan yang ingin dijangkaunya adalah kamar mandi. Handuk