“Kamu mau ajak aku ke mana, Oppa?” Ilona masih melayangkan pertanyaan yang sama ketika sepasang kakinya melangkah keluar dari pintu utama rumah Du Ho. Baru ia sadari bahwa dirinya belum mengetahui seluk beluk rumah besar itu. Bagaimana tidak, jika ia saja diboyong ke sini dalam keadaan tidak sadarkan diri dan setelah sadar pun, batas jangkauannya hanya sebatas ruang kamar yang ia huni serta ruang makan yang ada di lantai yang sama. Setelah ia mengikuti langkah Du Ho yang menuntunnya turun ke lantai bawah hingga menuju pintu utama yang besar dan mewah itu, barulah sepasang mata Ilona dibuat manja dengan desain interior dalam rumah itu. Itu pun hanya sebagian yang ia lihat, sisanya masih menjadi teka teki dan Ilona pastinya sungkan bertanya. Kecuali si pemilik rumah lah yang dengan senang ha