Nada bicara Du Ho yang agak meninggi dan tergesa itu justru menimbulkan kesalah pahaman bagi Ilona. Air muka Ilona mengerut, sendu, ia merasa Du Ho agak terganggu dengannya atau mungkin akan menyalahkan Ilona sebagai penyebab tangannya yang terluka. Du Ho cukup peka mengartikan ekspresi Ilona yang buruk itu, dalam sekejab ia merasa bersalah karena suaranya yang tak terkontrol akibat menahan perih dan kehilangan banyak darah.
“A ... Aku ... Hanya mau bantu kamu, tanganmu sedang terluka, biar aku yang gantikan kamu nyetir.” Ujar Ilona sedikit tertatih saking takutnya jika Du Ho keberatan lagi mendengar suaranya.
Air muka Du Ho melembut, ada rasa bersalah yang mengusiknya. Ia pun menatap Ilona dengan lembut kemudian membalasnya, “Maaf, tadi aku agak keras bicara padamu. Soal nyetir, kamu
