“Kau gilaa? Untuk apa sebucin itu kalau hasilnya percuma saja? Saat dia di sini saja, kamu tidak bisa memenangkan hatinya. Kamu nggak bisa manfaatkan kesempatan untuk mendekati dia lagi, padahal sudah ku berikan celah untuk masuk. Sebaiknya lupakan saja ambisimu, dia nggak bakal balikan sama kamu.” Ujar Stefi ketus saking kesalnya. Tak habis pikir ada pria sekepala batu Evan, jangankan Ilona, ia saja merasa ilfeel dengan kelakuan pria itu. Evan tersenyum seringai, kupingnya memerah saat mendengar kata kata menohok yang terlontar dengan entengnya oleh Stefi. “Aku nggak peduli dia mau tanggapin aku atau tidak, yang jelas aku harus menyusul ke sana. Kamu lupa seperti apa ganasnya bosmu? Dia saja bisa melakukan cara apapun untuk mengganggu Ilona, sekarang Ilona berada di sarangnya. Apa kamu p