BAB 7 : Diam-Diam

3097 Kata

Kebun bunga mawar membentang sepanjang tepi danau, perahu-perahu kecil menyebrang membawa berkah bunga-bunga yang di petik. Budaya Neydish masih berjalan tidak luntur sedikitpun, setiap di hari libur semua orang membeli bunga dan menyimpannya di depan pintu sebagai simbol kebahagiaan dan kekuatan yang terbalut di balik keindahan. Yura duduk di bangku kecil menunggu Julian yang berbicara dengan seorang pemilik kuda. Tidak berapa lama pria itu datang tiga ekor kuda yang di tuntunnya. "Kau yakin bisa naik kuda?" tanya Julian ragu, melihat fisik Yura yang mungil dan nyaris seperti anak di bawah umur membuat Julian sangat ragu. "Kita lihat saja nanti" tekan Yura mulai emosi. Julian terkekeh geli melihat ekspresi yang baru di lihatnya, biasanya Yura selalu menampakan ekspresi datar dang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN