Mata Zicola bergerak panik, nafasnya naik turun tidak beraturan. "Jika tangan cedera. Dia tidak bisa melukis." Hatiku teremas, aku ingat bagaiama Yu pernah mengatakan ingin melukis saat kami makan bersama siang tadi. Zicola selalu membanggakan tingkat kekampuan Yu dalam berseni. Bagaimana dengannya sekarang?, aku harap dia segera pulih. Aku tidak tahu mengapa aku harus memikirkan ini semua. Aku tidak mengerti mengapa aku peduli dan sedih melihat Yu terluka. Ini bukan aku.. Ku lihat di balik pintu. Menatap Zicola yang membungkuk memeluk Yu yang terbaring di ranjang. Besok adalah hari kelulusanku dan Zicola, tidak masalah jika aku menjaga Yu sementara Zicola pergi. Aku tidak perlu datang, dengan begitu ayahku akan marah. Aku senang melihat dia marah dan mem