"Barusan kau memeluk Zicola. Aku juga kakakmu, harusnya kau juga memelukku" rajuknya seketika. "Minggirlah, dan berhenti bersikap aneh" nasihat Yura melunak, hari ini adalah hari kebahagiaan kakaknya. Yura tidak ingin menyia-nyiaka waktunya untuk memarahi Julian. "Peluk aku dulu" kukuh Julian. Pantang baginya untuk mundur sebelum keinginannya terpenuhi. Sedetik kemudian, Yura mendekat dalam beberapa langkah, kedua tangannya bergerak memeluk Julian. "Ehem" Julian berdeham dengan serigai konyolnya, spontan dia menjatuhkan tangannya membalas pelukan Yura dan berdiri tegap segagah mungkin. *** Suara lonceng besar terdengar berdenting beberapa kali, pasukan kerajaan berdiri di di sepanjang perjalanan siap memulai upacara. Zicola berdiri dengan tegang di balik pintu, di tatapnya Ema