Sinar matahari selalu membangunkan tidurku. Bukan dengan cara yang buruk, tetapi memang kadang cukup mengganggu. Aku terlalu menyukai hujan dan suasana malam. Mungkin itu alasannya. Tapi aku juga tidak membenci pagi, terutama ketika udara sejuk menyelimuti. Dan sinar matahari pagi ini terasa lebih lembut dari biasanya. Lebih menghangatkan. Mungkin karna sekarang ada sepasang tangan yang memelukku dari belakang. Dan juga d**a bidang yang aku rasakan pada punggungku. Aku mengerang pelan karna pada akhirnya pagi datang dan membangunkanku dengan sinar matahari. Mataku mengerjap beberapa kali karna jujur saja, kantuk masih menyerang. Tapi senyuman tidak dapat pergi dari wajahku mengingat Zach ada di kasurku juga. Menyadari aku yang terbangun, sepertinya dia juga beraksi sama. Dia menggumam dan