Louis membuka pintu mobil ketika selesai memarkirkan. Dia melihat gedung yang ada di depannya dan lalu men-dial nomor Alana. Tidak butuh waktu lama untuk gadis itu mengangkat telepon Louis. Louis berbincang sambil masuk ke dalam gedung tersebut. "Untuk apa kau menelponku?" Tanpa basa-basi Alana langsung menanyakan itu. Entah kenapa itu tidak membuatnya kesal sama sekali. Mendengar suara Alana malah membuatnya tersenyum. "Aku mendapatkan alamat client terakhir Ayahmu dan aku ingin menemuinya," ujar Louis tanpa basa-basi pula. "Bagus sekali!" Terdengar suara semangat dari Alana. Rasa senang Louis bertambah lagi mengetahui dia menjadi alasan Alana bersemangat. "Aku ikut!" Ujar Alana dengan nada tegas. Wanita itu tahu bahwa Louis akan melarangnya maka dia sudah berancang-ancang. "Baiklah,"