Dua hari berlalu, dengan Jasmine yang masih terbaring sakit. Jasmine juga masih tidur di kamar Sakti. Kali ini, ia malas kembali ke kamar dan lebih memilih mendengarkan ceramah berisi kemarahan dari Mama, yang heran mengapa putrinya lebih memilih tidur di kamar kecil yang sama sekali tidak nyaman dalam pandangan Mama. Tapi, walau kecil, kamar yang saat ini membuat Jasmine menulikan telinga dari omelan Mama, tampak sangat rapi sekali. Dan yang terpenting adalah Jasmine merasa nyaman. Dengan tidur di kamar Sakti, sedikit mengurangi rasa kesal yang ia rasakan karena kepergian tanpa pamit yang dilakukan Sakti dan kedua orang tuanya. Selain itu, dengan tidur di kamar Sakti, menghindarkannya dari perasaan sepi dan hampa yang dialaminya ketika Widia atau Sakti tidak ada di rumah. Perasaan yang