Bayu agak gugup, tapi hanya sebentar. “Om Tirta,” ucap Tirta seraya menyerahkan tangannya ke hadapan Bayu. “Oh.” Bayu terperangah, langsung menyambut tangan kanan Tirta dan menciumnya penuh hormat. “Saya Bayu, Om,” balas Bayu dengan senyum lebarnya, dia cukup terkesima melihat penampakan Tirta, gagah dengan kulit bersih dan tubuh yang proporsional, menebak pria itu jauh lebih muda dari papanya. Bayu lalu memutar motornya ke arah rumah Tirta, dan Tirta naik di belakangnya, sambil memegang pundak Bayu. “Nggak kuliah?” tanya Tirta. “Lagi libur, Om. Ada rapat penting dengan pemerintah pusat, katanya bakal ada kampus baru.” “Oh, kamu yang satu kelas sama Duta?” “Oh, eh … iya, Om.” “Masuk ke bagian dalam saja, Bayu. Lewat samping,” suruh Tirta yang ingin Bayu mengantarnya sampai ke bela