Bayu terus menahan diri untuk tidak bertanya penyebab mamanya memutuskan berhenti bekerja, meskipun dia sangat penasaran. Dia memilih untuk fokus menyelesaikan masalah sewa rumahnya dan tidak langsung bertanya. Kini Nindya sudah berpakaian rapi dan berdandan tipis, dan siap pergi dengan Bayu menuju alamat kantor yang tertera di surat tersebut. “Nanti Mama cerita, pokoknya kita selesaikan dulu masalah ini. Kamu benar, Bayu, kita memang seharusnya pindah secepatnya dari rumah itu. Lagi pula, Mama masih teringat kejamnya papa kamu,” ujar Nindya yang seolah tahu bahwa Bayu yang pasti mempertanyakan alasan Nindya berhenti dari pekerjaan. Bayu akhirnya menghela napas lega, dan melajukan motornya dengan pasti. “Apa kita sebaiknya menghubungi papa dan menanyakan juga, Ma?” “Menurut kamu?” “A