Perasaan Tirta jadi tidak karu-karuan selama berada di dalam cafe. Sama seperti kedua putrinya, dia tidak bisa menghabiskan makanan dan minuman yang dipesan. Meskipun dibagi dua, sandwich yang dipesan Naomi pun masih tersisa banyak, juga minuman cokelat dingin yang tidak habis. Tirta sendiri hanya sanggup makan satu irisan croissant, hingga dia meminta Chelsea untuk membungkus sisa makanan. Chelsea dan Clarissa bingung dengan paman mereka dan kedua anaknya yang tampak kurang menikmati makanan dan minuman. Terlebih, mereka buru-buru meninggalkan cafe setelah menyelesaikan p********n dan mengambil makanan yang sudah dibungkus. “Papi kenapa?” tanya Naomi yang heran melihat wajah murung papinya saat menyetir ke luar cafe. “Nggak apa-apa, Sayang.” “Papi nanti ngadu ke Mami nggak kita singgu