Bab 68. Belum Disunat

1225 Kata

Nindya yang sudah segar pergi ke dapur untuk mempersiapkan makan malam keluarga. Sudah ada bahan-bahan yang dia persiapkan sebelumnya dan dia hanya meracik dan memasaknya. Tidak lama kemudian, Citra datang membantu. “Hai, Mama. Hm … rapi dan wangi mamaku,” ujar Citra manja, lalu dia memeluk erat tubuh mamanya yang sedang berdiri di depan kompor. “Citra, duh, hati-hati, Sayang.” “Hm … rawon Mama pasti wangi dan sedap. Eh, mana om Tirta, Ma?” “Lagi tidur, kecapean dari kantor. Tadi Mama pijat, terus langsung tidur.” “Oh, haha. Sama saja sama anak-anaknya.” “Hm?” “Naomi cerita kalo dia suka dipijat Mama sebelum tidur, katanya besok paginya seger.” “Malah nagih-nagih kalo dipijet, Cit, padahal Mama tuh nggak mijet, hanya pegang-pegang lembut. Dia, ‘kan masih kecil.” “Iya, kayak aku du

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN