Nindya tetap bekerja seperti biasa, dia tidak terlalu mempermasalahkan sikap genit Tirta pagi tadi, dia pikir masih tahap wajar. Susi juga tetap menenangkannya dengan mengatakan bahwa Tirta kerap bepergian ke luar kota bahkan luar negeri, sehingga Nindya tidak perlu khawatir. Susi juga yakin duda itu tidak akan bertindak jauh atau kurang ajar, meskipun dia menilai Tirta agak berubah di dekat Nindya. Namun, yang menjadi beban pikiran Nindya adalah bahwa minggu ini dia tidak bisa pulang ke rumah. Padahal dia sudah memiliki rencana indah bersama anak-anak, membelikan apa yang mereka suka dan memberikan uang bonus yang dia terima saat memijat Tirta ke Bayu sepenuhnya. Saat istirahat makan siang, Nindya pun menghubungi Bayu. “Halo, Ma.” “Sudah tenang perasaan kamu?” Terdengar helaan napas p