Pagi-pagi sekali, Cinta sudah menyiapkan sarapan untuk suaminya. Kejadian semalam, tidak menyurutkan gadis itu untuk tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang istri. Bahkan ia lebih giat untuk mengambil hati suaminya itu agar bisa menerima pernikahan mereka itu sebagai suatu ibadah kepada Allah SWT. Dari awal Cinta memang sudah berjanji agar tidak sakit hati terhadap apapun perlakuan yang suaminya lakukan. Jadi, ia harus tetap semangat dan harus selalu berpikir positif agar hatinya tidak sempit. "Selamat pagi, Mas!" sapa Cinta, saat melihat suaminya itu turun dari lantai atas kamarnya. Athala bengong saat melihat istrinya itu telah rapi dan siap dengan hidangan sarapan paginya. "Kamu sedang apa?" tanya Athala ingin tahu. "Eh, aku udah nyiapin sarapan pagi buat kamu sebelum kamu