Membelai dengan lembut rambut hitam sang istri. "Rambut panjangmu semakin menambah pesona yang ada pada dirimu, Cinta." Mendekatkan wajah dan berbisik di telinga sang istri, "bolehkah aku meminta hakku kini?" Mengecup telinga itu dengan sangat lembut. Tentu saja reaksi Cinta dapat ditebak dengan mudah oleh sang suami. Gadis itu semakin menegang. Kedua matanya terbelalak ketika ia kembali mengecup telinganya, "apa jawabanmu, Istriku?" "Ya Allah, apakah hamba harus melakukannya saat ini?" Cinta bertanya dalam hati. "Meski ini memang kewajibanku sebagai seorang istri, tetapi apakah sekarang adalah waktunya?" batinnya kembali bicara. Gadis itu bingung tak kunjung mendapatkan jawaban yang pas untuk ia berikan pada suaminya. "Kalau kamu belum siap, aku tidak akan memaksa." Kembali Athala