Aksara kembali ke kamar sang kakak. Tapi ia mendapati kamar itu kosong. Mulai timbul pikiran macam - macam lagi. Antara telah terjadi sesuatu pada sang kakak. Atau kamar ini kosong, karena pemiliknya telah dibawa pergi. Yang lebih masuk akal, adalah kemungkinan kedua sih. Angkasa tadi kan baik - baik saja. Hanya pikirannya saja yang sedikit oleng. Selebihnya secara fisik ia sangat sehat. Mungkin kekosongan kamar ini, adalah diakibatkan karena tim dokter Damar telah membawa kakaknya itu ke ruang perawatan yang mereka maksud. Aksara pun memutuskan untuk menepati janjinya dulu saja pada sang ibu. Ia kembali mendial nomor Alya. Tak sampai selesai nada tunggu kedua terdengar, Alya sudah menerima teleponnya. "Iya, gimana, Sayang?" "Aku udah balik ke kamar Angkasa nih, Ma. Dan kamarnya terny