Slice 52

1833 Kata

Aksara mengambil ponselnya di dalam saku. Kemudian mulai mendial nomor Alya. Ya, sekarang ia sudah siap untuk mengabari kedua orang tuanya -- tentang kakaknya lah, tentang siapa lagi -- dan siap untuk menjawab apa pun pertanyaan penuh rasa kaget keduanya nanti. Tentu saja, ketika perutnya telah kenyang, ia sudah siap menghadapi apa pun di dunia ini. Nada tunggu terdengar tiga kali, sebelum Alya menerima teleponnya. "Halo, Dek? Ada apa? Kakak kamu baik - baik aja, kan?" Alya langsung nyerocos menanyakan 3 pertanyaan sekaligus. Aksara menarik napas dalam. Berusaha bersabar. Padahal yang menelepon Aksara, tapi yang pertanyaan ditanyakan kabar Angkasa. Iya, iya. Sepengetahuan Alya, Angkasa itu sedang sekarat. Tapi kan Aksara ini juga anaknya -- yang ia tinggalkan bekerja, dalam keadaan bel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN