Setelah berperang melawan egonya sendiri, Angkasa pun akhirnya memutuskan untuk .... "I-iya, deh, Ma. Oke. Aku jemput si Aksara." Ya, Angkasa akhirnya setuju untuk menjemput adiknya itu. Meskipun ia teramat sangat tidak ikhlas dalam melakukannya. Ia setuju melakukan ini, karena Alya yang meminta tolong. Sehingga ia rela menunda istirahat yang sudah sangat ia dambakan. Ia setuju, bukan karena peduli pada Aksara. "Alhamdulillah, Ya Allah ... terima kasih ya, Sayang. Terima kasih banget." Alya terdengar sangat lega karena Angkasa akhirnya mau untuk menjemput Aksara. "Iya, Ma." Angkasa hanya menjawab sekadarnya. "Ya udah, lebih baik kamu sekarang siap-siap Angkasa. Tolong agak cepat, ya. Jangan terlalu lama. Mama khawatir banget sama keadaan adik kamu. Dia tuh jarang sakit. Tapi biasanya