"Sayang ... astaga ...." Brasta menghadap heran pada gadis berhijab itu. Merasa aneh. Tapi di saat bersamaan, juga merasa tak asing dengan wajahnya. Seperti pernah melihat, tapi di mana? Siapa yang ia panggil sayang? Kemudian Brasta menatap Angkasa di sebelahnya. Angkasa terlihat langsung menunduk, wajahnya lesu. Namun kemudian langsung menegakkan kepalanya lagi. Meski dengan terpaksa. Dan memasang senyum. "Iya, Sayang ... sebentar ini masih on kameranya." Angkasa kemudian bicara demikian pada gadis itu. Brasta pun semakin mencoba mengingat - ingat. Kalau saling memanggil sayang, berarti ya pasti mereka ada hubungan khusus. Oh, iya. Brasta baru ingat. Ia sempat pernah menonton video Angkasa, di mana ada gadis berhijab itu di dalamnya. Pantas saja, Brasta merasa tidak asing dengan waja