Hembusan napas Namira terdengar amat sangat panjang begitu mobil Shawn meninggalkan pekarangan rumah orang tua pria itu. Namira lega. Rasanya seperti baru saja mengikuti acara uji nyali dan Namira berhasil melewatinya setelah nyaris pipis di celana dan kejang-kejang di tempat. "Panjang banget hembusan napas kamu.." "Salah siapa? Siapa yang bawa saya ke sana tanpa ngasih tau?" seru Namira kesal. Tawa Shawn pecah seketika. Padahal Namira tak menemukan ada yang lucu secuilpun. Ia pandangi bosnya itu dengan ekspresi amat sangat datar. Namira marah. "Keluarga saya nggak seram, kenapa kamu kayaknya takut banget?" Shawn berujar begitu tawanya berhasil ia kendalikan. "Bunda saya baik sama kamu. Papa sama saudara-saudara saya juga baik. Luca aja kayaknya suka sama kamu. Kenapa kamu kayaknya