Bab 17

1222 Kata
Kelly terus menyeret tubuh Eden menuju ke dalam hutan, dan berhenti di dekat bebatuan. Gadis itu mendesah ringan karena tubuh pria yang diseretnya sangat berat. Sesekali, ia memukul pipinya untuk melampiaskan kekesalan yang didera. Ia pun duduk untuk meluruskan kakinya. Tak lupa peluh yang menetes di seka perlahan. Semakin Kelly berpikir lebih jauh mengenai Eden, semakin rumit pula kehidupannya. Cara pertama dan kedua telah gagal, tinggal cara terakhir. Dan untuk ketiga ini mereka harus pergi ke perbatasan. Eden yang masih setia memejamkan mata mulai bergerak tak nyaman karena tubuhnya basah. Di samping itu, rasa sakit yang diderita saat ini sungguh luar biasa. Ia melenguh, perlahan membuka matanya, dan langsung bangkit. “Apa yang terjadi?” tanyanya kebingungan. Kelly membuang muka ke arah lain. “Cara itu gagal. Gunakan cara ketiga.” Jujur gadis itu tak mau melihat wajah Eden yang sedang kesal sekarang. “Kenapa kau memasukkan batu jiwa itu ke dalam tubuhku kembali? Padahal aku sudah berhasil.” “Maafkan aku, aku tak punya pilihan lain, Eden.” Kalau batu itu tidak segera masuk ke dalam tubuh Eden, maka dunia siluman tak akan ada lagi. Kenapa siluman lemah seperti pria itu memiliki batu penghancur? Kelly tak mengerti sama sekali. “Sial! Ini semua karena mu!” “Tapi, aku harus melakukan itu. Kau jangan egois, Eden.” “Hah! Aku! Egois! Kau yang egois, Kel! Tanpa persetujuanku kau memasukkan batu jiwa itu kembali!” “Iya, aku salah! Tapi ini semua demi dunia siluman!” Kelly tak bisa menjelaskan lebih detail lagi mengenai batu jiwa milik Eden. “Persetan dengan duniamu! Yang ada, bantu aku kembali menjadi manusia!” Kelly diam seribu bahasa, tak menyangka bahwa Eden benar-benar tega dan tak peduli dengan dunia siluman. Ia tersenyum kecut karena membantu siluman yang tak tahu terimakasih. “Dengar, Eden!” tunjuk Kelly tepat di d**a Eden. “Kau bisa mengurusi semuanya sendiri, kembali menjadi manusia.” Ia melempar buku itu tepat dihadapannya. “Jangan pernah minta bantuan lagi kepadaku.” Kelly berbalik arah, pergi meninggalkan Eden yang masih membatu. Gadis itu tak menyangka bahwa pria yang selalu bermain bersamanya sudah tiada, dan di ganti dengan Louis sang pemburu siluman. Semua kepribadian yang dimiliki pun berubah menjadi seratus delapan puluh derajat. Tetes demi tetes air matanya terus mengalir tanpa peringatan karena mengingat sosok Eden yang periang dan lembut. Isakkan pun terdengar di telinga Eden yang masih berdiri. Pria itu memungut buku milik Gilbert yang jatuh di tanah. Ia merasa bahwa keegoisan yang dimiliki sangat kuat sampai Kelly benar-benar meninggalkan untuk kedua kalinya.Eden mendesah keras, menyisir rambutnya kebelakang, dan membututi Kelly yang sudah sedikit menjauh. “Kelly!” teriak Eden sambil mengejar gadis itu. Kelly acuh, dan terus berjalan tanpa arah. “Oke, aku minta maaf.” Ini pertama kalinya pria itu minta maaf pada seseorang. “Aku hanya tak ingin menunda waktu untuk segera menjadi manusia kembali.” Langkah kaki Kelly berhenti, “Meskipun aku siluman, tapi aku juga punya perasaan.” Eden pun mendekat. “Iya aku tahu, bisakah kau membantuku kembali? Aku janji tak mengulangi hal ini lagi.” Hanya Kelly yang dapat membantu Eden untuk menjadi Louis. Dan ia bergantung padanya. Untuk itu, membujuk gadis tersebut adalah prioritas utama saat ini. “Bantu aku.” Eden memegang pundak Kelly dengan pelan. “Baiklah....” Untuk membuat Eden kembali seperti sediakala, mau tak mau Kelly harus membantu Eden palsu sekarang. Lagi pula, ia tak mau berlama-lama dengan orang angkuh seperti dia. “Terimakasih, Kel.” Eden memeluk Kelly dengan cepat sambil tersenyum, begitu juga dengan gadis itu membalas pelukan tersebut tanpa memikirkan hal apapun, dan langsung teleportasi ke perbatasan. Sampai di perbatasan dua dunia, Eden melepas pelukan mereka. Matanya tertuju pada dua tugu besar berwarna perak. Ada beberapa siluman yang sedang berjaga di tempat itu. Ia juga melihat Mike sedang melakukan sesuatu yang aneh. Eden melirik ke arah Kelly yang terlihat takjub dengan apa yang dilakukan Mike. “Mengapa dia melakukan hal itu?” “Maksudmu Mike?” Kelly tersenyum sambil menoleh. “Tugas Mike adalah diperbatasan. Dia sedang memperkuat gerbang dimensi.” Eden termenung sejenak mengingat tentang kemunculan para siluman untuk pertama kali. Ia jadi yakin kalau gerbang dimensi itu berada di hutan keramat. “Siapa yang menjaga gerbang itu di dunia manusia?” “Gerbang tak akan terlihat, karena selalu berpindah tempat.” Kelly berjalan meninggalkan Eden yang masih mencerna perkataannya. Gadis itu mendekati Mike yang sudah menyelesaikan tugasnya. “Mike, aku butuh bantuan mu.” “Kelly!” seru Mike tak percaya-langsung memeluk Kelly begitu saja. “Aku senang kau baik-baik saja.” Kekhawatirannya lenyap seketika. “Bukankah kau pergi ke tempat Robert?” Kelly membuang muka ke arah lain, “Aku membantu Eden untuk melakukan ritual perjanjian.” Bola mata Mike membulat sempurna ketika mendengar tentang ritual perjanjian. Itu artinya mereka berdua harus pergi ke dunia manusia. “Dan kau akan menemaninya ke dunia manusia. Di sana berbahaya, Kel.” “Mike..., aku mohon... ini karena permintaan daddy.” Kelly juga takut jika pergi ke dunia manusia. “Jangan ke dunia manusia. Aku ada cara untuk memanggil manusia kemari.” Mike menatap ke arah Eden yang masih berdiam diri tak jauh dari mereka. Pria yang ditatap berjalan mendekati adik kakak itu. “Aku lebih memilih pergi ke dunia manusia.” Eden ingin sekali bertemu dengan James, dan para pemburu siluman lainnya. “Apa kau bodoh? Kau siluman, bukan manusia.” Kelly semakin tak mengerti dengan jalan pikiran Eden. Mike memegang bahu adiknya dengan lembut. “Biarkan saja. Ini adalah keputusannya. Kau tak bertanggung jawab dengan keselamatannya, Kel.” Mike kesal dengan Eden yang sekarang, sangat sombong, susah di atur, dan juga egois.” “Tapi, Mike.” Kelly tak ingin Eden mengalami kesulitan di dunia manusia. Mike memilih diam meskipun sang adik memohon padanya. Ia segera mendorong Eden masuk ke dalam pintu gerbang dengan cepat. “Apa yang kau lakukan, Mike? Kau gila, hah!” teriak Kelly tak percaya bahwa Mike bertindak sangat cepat tanpa persiapan. “Bukankah dia ingin pergi ke dunia manusia? Aku sudah membantunya, lantas apa lagi yang harus aku bantu?” Kelly berjalan mendekati gerbang, tapi di hadang oleh Mike. “Minggir..., aku akan membantunya.” “Sampai kapan kau terus membantu bocah itu, Kel? Dia juga harus berusaha sendiri untuk menghadapi takdir.” Mike meminta para siluman bawahannya menjaga pintu gerbang dengan ketat. “Jika Eden kembali, maka aku akan berhenti.” Kelly menerobos Mike begitu saja, tapi pria itu tak tinggal diam menggunakan tali untuk mengikatnya. “Lepaskan aku, Mike! Jangan gila!” ronta gadis itu berusaha melepaskan diri, tapi sayang semakin dia meronta kekuatannya semakin terkuras habis. Wajah pucat, bibir biru, dengan pandangan sayu mulai terlihat. Mike mengepalkan tangannya dengan kuat, menahan diri untuk tidak segera melepaskan tali itu sampai waktunya tiba. “K-kau....” Perkataan Kelly menggantung belum selesai karena mata itu tak bisa bertahan lagi, dan mulai tertutup sempurna. Mike berlari mendekati adiknya yang mulai limbung. “Perketat penjagaan sampai Eden masuk kembali.” Mike membawa Kelly melayang di udara menuju ke sebuah rumah kecil tak jauh dari perbatasan. Ia menaruh tubuh itu pelan, dan lembut, sambil mengusap kepala dengan penuh kasih sayang. Tiba-tiba, terdengar hantaman keras sampai tanah bergetar hebat. Mike pun bergegas menuju ke pintu berbatasan. Dan terkejut melihat keretakan pada kedua pilar besar itu. ‘Sial! Kenapa ini bisa terjadi?’ batinnya dengan cemas. Bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN