Napas Cindy jadi tersengal dan semakin tertekan. Sebastian seperti seorang psikopat sedang mengancamnya. Hal itu membuat pandangan Cindy makin kabur. Tanpa ia sadari demamnya semakin naik. Sebastian menyadari jika Cindy seperti tidak begitu bisa konsentrasi lagi. Pandangannya makin tidak fokus dan membuat Sebastian mengernyit. Cindy pun tidak bisa menopang lagi kepalanya. Ia akhirnya ambruk di pundak Sebastian tepat di pangkuannya. Sebastian terkesiap saat kening Cindy terkena kulit lehernya. Kulitnya panas karena demam tinggi. “Cindy?” Sebastian mencoba memanggil tapi Cindy ternyata sudah pingsan. Ia meraba leher Cindy dan memang wanita itu sedang sakit, ia tidak berbohong. “Ahk, kenapa kamu bisa sakit sih? Pasti suami b******k kamu itu gak menjaga kamu, kan?” Sebastian menggerutu lalu