"Anggara... panggil Nayla berlari menghampiri Anggara. Anggara tertegun. Ke dua matanya melebar melihat Nayla semakin mendekat. Dia memalingkan badanya. Dan segera melangkahkan kakinya pergi. "Anggara tunggu! Kenapa kamu pergi?" Nayla berdiri tepat di depannya. Merentangkan ke dua tangannya. Menghalangi langkah kaki Anggara. "Minggir!" "Tidak akan!" ucap Nayla. Mencoba untuk tersenyum. Meski sikap Anggara acuh padanya. Dia mencoba untuk tetap ramah padanya. "Minggirlah! Atau aku dorong kamu." "Silahkan jika kamu kamu mau mendorongku." tantang Nayla. Anggara menggerak kesal Menatap lekat-lekat wajah Nayla. "Apa kamu suka denganmu?" tanya Nayla terus terang. Seketika Anggara menatapnya lagi kesekian kalinya. Kali ini dia tiba-tiba terkejut dengan apa yang di katakan Nayla. Gi