Lama-lama aku muak denganmu." ucap Nayla. Dia yang sedari tadi menahan kekesalannya. Kali ini, dia tidak mau terlihat baik dan polos lagi. Dia tidak suka dengan sifat Anggara yang seenaknya dengannya. "Sekarang, jika kamu memaksaku lagi. pekik Nayla, memutar tangannya, lalu menariknya dari cengkeraman erat Anggara. "Aku tidak akan tinggal diam! Aku akan membaut kamu bertekuk lutut padaku!" "Terserah kamu!" Nayla menghentikan kakinya. Lalu berjalan pergi meninggalkan Anggara. "Emang dia siapa. Seenaknya saja membuatku kesal. Aku pikir, Dia baik. Ternyata.. Oh. Sungguh luar biasa baik." geram Nayla memutar matanya malas. ***--*** Setelah kejadian kemarin. Nayla sama sekali tidak mau bertemu dengan Anggara sama sekali. Dia selalu menghindar darinya. Setiap Anggara keluar dari kamar