Ketika ia sedang menonton tv dan melihatnya dengan pandangan yang kosong, disa datang dengan kepanikannya.
"Hena...Hena, apa lo tau Gilang itu ternyata Enggar karyadi? Gue udah pernah bilang kan sama lo, gue sepertinya pernah melihat Gilang maksud gue Enggar di suatu tempat, tapi kenapa dia baru muncul sekarang ketika semua orang hanya mengenangnya?" Tanya disa yang tak tau keadaan sahabatnya.
Hena hanya bisa diam saja dan tak mengatakan apapun, ia bingung harus menanggapi semua ini dengan bahagia atau sedih.
"Jadi selama ini lo menikah dengan Pewaris terkaya?" Tanya disa lagi.
Tak lama kemudian para warga berkerumunan di depan rumah hena tapi hena tak bergeming sama sekali, karena melihat keramaian Disa hanya bisa membantu Hena dengan cara menyuruh para warga diam.
"Ada apa ini ibu-ibu?" Tanya Disa kepada para warga.
"Ternyata suami Hena adalah pewaris terkaya disa, dia bisa menyelamatkan kampung kita dari pergusuran yang akan dilaksanakan sebulan lagi" kata Ibu amora selaku Ibu RT.
"Gilang mana? Maksud saya teh enggar mana? Kenapa dia tak muncul juga? Kades mau mengatakan sesuatu kepadanya, Enggar disuruh ke kantor Desa" kata Ibu Utomo.
"Bapak-bapak, ibu-ibu saya teh minta maaf tapi gilang kan eh maksud saya enggar sedang wawancara, dia ga mungkin ada disini" kata disa mencoba menenangkan para warga.
"Baiklah, kamu harus menyampaikan ini kepada Hena agar suaminya disuruh ke Kantor desa untuk berbicara dengan Kades" kata Ibu amora sembari menyuruh para warganya bubar.
"Saya teh ga nyangka kalau Hena menikah dengan pewaris terkaya" bisik salah satu warga.
Disa kembali masuk kedalam dan melihat hena sudah menangis.
Disa bingung dan tak mengerti situasi seperti apa yang di rasakan sahabatnya saat ini.
"Sebenarnya ada apa Hena? Apa kanu juga ga tau jika Gilang adalah Enggar Karyadi?" Tanya disa lagi
Hena tak menjawab apapun pertanyaan dari Disa karena tak ingin membahas masalah ini ketika pikirannya sedang kacau.
"Ada apa hena? Kenapa lo menangis?" Tanya disa lagi.
"Gue ga bisa ngomong apa-apa untuk saat ini dis, gue minta maaf tapi gue pengen sendiri dulu, ga apa-apa kan?" kata Hena sembari melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar.
"Jangan menghadapinya Sendirian Hena" Teriak Disa
#
Di perusahaan, Semua orang begitu terkejut ketika melihat enggar masih hidup dan sekarang sudah kembali untuk mengambil alih perusahaan yang ia tinggalkan selama 6 bulan ini.
Orang-orang yang dulu mengkhianatinya begitu takut karena enggar ternyata masih hidup jika mereka ketahuan telah bekerja sama untuk membuat enggar keluar dari perusahaan ini maka karir mereka akan berakhir.
Enggar mengadakan rapat direksi untuk mengkonfirmasi jabatannya di perusahaan ini, enggar akan merebut jabatan yang ia tinggalkan karena penculikannya atas dorongan Cika.
Cika sebagai salah satu direktur menghadiri rapat dan menunggu kehadiran enggar di tengah-tengah mereka.
Di detik kemudian enggar sudah datang bersama asisten dan sekretarisnya.
Enggar lalu mendesah nafas panjang.
"Baiklah...saya akan memulai rapat ini, apa di antara kalian semua ada yang keberatan jika saya mengambil jabatan yang sudah saya tinggalkan?" Tanya enggar kepada Para staf direksi.
Sebagian orang Menggeleng.
"Karena perusahaan membutuhkan anda jadi kami tak bisa mengatakan apa-apa, bapak bisa menduduki posisi CEO kembali" kata salah satu staf direksi.
"Maafkan saya karena sudah membuat kalian semua khawatir bukan maksud saya untuk meninggalkan jabatan dan tanggung jawab saya sebagai seorang pemimpin tapi karena ada sedikit masalah, saya malah terjerat di dalamnya begitu lama" kata Enggar menjelaskan kepada semua direksi.
"Kemana anda selama ini? 6 bulan lamanya anda pergi dan baru sekarang anda muncul? Apa tak ada yang direncanakan oleh anda? Atau anda sedang mempermainkan kami semua?" Kata salah satu staf direksi yang berada di bawah Andrean.
"Saya akan menjelaskannya kepada anda semua, di atas meja anda sudah ada laporan kesehatan saya selama 6 bulan, silahkan anda semua membacanya" kata Enggar.
Semua orang lalu membuka lembar demi lembar tes kesehatan Enggar 6 bulan yang lalu yang ternyata hilang ingatan karena di Pukuli habis-habisan oleh salah satu staf direksi yang ada di hadapannya.
#
Akhirnya enggar kembali ke posisi awalnya sebagai CEO di perusahaan milik ayahnya, ayah Cika, Ayah andrean dan juga ayah Aryo sebagai seseorang yang pertama kali merilis perusahaan ini dari Nol.
Walaupun 6 bulan yang lalu sudah membuatnya hilang ingatan tapi kepandaian Enggar tetap miliknya.
"Apa kamu mau minum teh?" Tanya Cika kepada kekasihnya.
"Boleh!!" Jawab Enggar.
"Baiklah akan ku buatkan ya!!" Kata cika sedikit mesra.
Cika membuatkan teh untuk calon suaminya itu lalu menyuguhkannya ei atas meja.
"Bagaimana dengan pernikahan kita Nggar?" Tanya Cika.
"Sebelumnya aku minta maaf Cik, Rencana pernikahan kita bisa kita bicarakan nanti saja? Karena aku harus memeriksa laporan yang sudah 6 bulan di bawah kekuasaan andrean" kata Enggar.
"Iya, aku tak akan memaksamu" kata cika sembari melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Enggar.
Cika sedikit kecewa karena Enggar tak memikirkan bagaimana perasaannya saat ini, apalagi tidak mengejarnya, tapi cika juga harus tetap mendukung kekasihnya agar ia bisa membawa perusahaan kembali normal.