"Kenapa, kamu tak menyukainya?" tanya Arron. Jesyca menggelengkan kepalanya, pipinya semakin merona merah. Dia merasa bahagia, malu dan bingung campur jadi satu. Dan sekaligus, dia merasa takut, dia hanya dipermainkan saja. "Kalau kamu tidak menyukainya, kenapa kamu membalasnya?" tanya Arron, pria itu langsung menarik Jesyca ke dalam pelukannya, dia menghela napasnya panjang, rasanya ada kelegaan di dalam hatinya, rasanya nyaman memiliki perasaan hangat seperti ini, hal yang sudah tiga tahun tidak dia rasakan kembali setelah kehilangan Zoya. "Jangan lakukan lagi," ucap Jesyca, dia masih menahan tangannya agar tidak membalas pelukan Arron. "Kenapa, apa kamu benar-benar tidak menyukainya?" tanya Arron. Jesyca terdiam sesaat. Hingga dia memberanikan diri untuk memastikan semuanya. "Kau