"Ini minum dulu," ucap Arron dengan lembut, dia merapikan rambut kekasihnya yang sedikit lepek. Entah, apa yang terjadi pada wanita itu. Jesyca masih belum mau menceritakan padanya. Jesyca menarik napasnya panjang, lalu dia minum beberapa teguk. Namun, isakannya masih saja terdengar. Arron lalu mengambil tangan kekasihnya itu dan menggenggamnya. "Sudah, tidak perlu mencemaskan apapun. Sekarang ada aku bersamamu!" Jesyca pun menatap pada Arron. Dia teringat dengan hubungan Arron dan Riya yang sebentar lagi akan resmi bertunangan, dan mereka akan menikah. Jesyca lalu mengeratkan genggaman tangan Arron padanya. Setidaknya, dia masih memiliki waktu beberapa hari untuk memiliki Arron sebelum pria itu menjadi milik orang lain. "Lapar," ucap Jesyca. "Apa?" Arron menatap heran pada kekasihn
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari