'Kenapa dia yang bisa membangkitkan hasratku? Kenapa dia yang bisa membuat aku mau membuka diri?' Arron memindai penampilan Jesyca dari ujung rambut hingga ujung kaki. Sungguh, apa yang dia lihat saat ini benar-benar membuat dia hampir tidak bisa mengendalikan dirinya. Beruntung dirinya ingat jika dia manusia bukan binatang yang langsung menerkam mangsanya. "Kenapa sih? Kok liatin aku kayak gitu?" tanya Jesyca, dia memindai penampilannya sendiri. Kemudian, mata wanita itu menyipit. "Jangan omes ya Pak Bos otaknya," ujar Jesyca. "Omes, apa itu?" tanya Arron. "siapa omes?" Jesyca pun tertawa, lalu mendekati kekasihnya dan mencubit hidung mancung pria itu. "Omes itu, otak me-sum," ujar Jesyca yang kemudian duduk di kursi makan, dia menatap penuh binar pada meja makan di depannya. "Wah