Pagi ini, Nirina terpaksa izin sekolah. Badannya tiba-tiba saja panas. Padahal kemarin masih baik-baik saja. Gadis itu terpaksa tidur lagi saat dirasa kepalanya tidak bisa diajak kerja sama barang sebentar untuk bangun. Nenek Anah yang mengetahui itu otomatis menyuruh agar izin sekolah. Tidak mau terjadi apa-apa jika tetap memaksakan. Nirina menurut saja. Memang badannya juga lemas. Akan sangat merepotkan jika memaksa. Nanti di sana malah merepotkan orang lain. “Coba telepon nak Tio. Nanti nenek yang bicara buat minta izin ke guru kalau kamu lagi sakit,” ucap Anah. Nirina setengah memejamkan mata mencari naka Tio dan menghubunginya. Berharap kali ini saja Tio cepat mengangkat panggilan mendesak ini. Bernafas lega saat Tio benar-benar mengangkatnya di panggilan pertama. Tanpa berminat b