"Om anter ya?!" Seru Tio di seberang telepon, dahi April berkerut setelah mendengarnya. Ini adalah hari dimana April ikut tes tertulis dan tes praktik, setelah lulus esoknya April akan melakukan tes kesehatan. Tapi setelah gadis itu menceritakan semuanya kepada Om Tio, pria itu seakan menjadi dirinya yang dulu, posesif. "April bisa pergi sendiri kok, Om! Bisa pinjem motor Ibu." Sahut April yang tidak ingin semangatnya menurun hanya karena Om Tio yang selalu kelewat posesif. "Emang tau jalannya ke sana?" Tanya Om Tio mencari alasan lain, sementara April belum pernah sama sekali ke tempat dimana alamat perusahaan itu berada. "Ya nanti kalau nggak tau bisa tanya-tanya orang yang rumahnya di sekitar jalan situ." Jawab gadis itu, berharap Om Tio tidak ngotot dan berakhir pertengkaran di an