32. Ungkapan Rasa

2041 Kata

“Din?” panggil Ammar pelan. Dina tersentak kaget mendengar namanya dipanggil. Padahal Ammar memanggilnya dengan suara yang pelan dan lembut. Dengan cepat Dina menoleh ke arah Pak Ammar yang sepertinya sudah berjalan beberapa langkah hendak menuju ke pintu kemudi. Dan ia terpaksa berbalik badan karena melihat Dina yang masih mematung di tempatnya. “Eh, iya Pak?” sahut Dina dengan sedikit gugup. “Ayo ... kamu duduk di depan aja ya,” kata Ammar yang kembali melanjutkan langkah kakinya ke pintu kemudi. Huft, lega rasanya. Akhirnya Dina mendapatkan jawaban dari mulut Pak Ammar sendiri tanpa ia harus bertanya. Sepertinya Pak Ammar memang bisa membaca apa yang tengah Dina pikirkan. Tak hanya hari ini, tapi sudah beberapa kali terjadi. Seperti siang hari itu, saat Dina hanya berdua saja di r

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN