Hati Noval, Mei, dan juga Okta, tak hentinya menjerit. Tak beda dengan Lily, di hati dan jantung mereka juga seolah ada banyak benda tajam yang menyerang tanpa ampun. Apa yang terjadi dan menimpa Des tak beda dengan tamparan untuk mereka. Dengan tubuh yang terhuyung di mana pasangan mereka selalu sigap memapah dan menguatkan, mereka terseok-seok mendatangi rumah sakit keberadaan Des dirawat.
Mungkin dua jam lalu, Lily mengabari mereka sambil menangis-nangis. Saat itu Lily terdengar sangat kebingungan. Mereka bahkan sulit menerima maksud ucapan Lily yang terdengar tidak jelas. Iparnya itu mengabarkan Des sakit. Sakit parah. Kanker otak stadium akhir yang seharusnya sudah diobati dari empat bulan lalu! Lily meminta mereka untuk segera datang dan membantu membujuk Des agar mau menjalani pen
