Winda bingung dengan posisi tidurnya. Posisi bagaimana yang terasa nyaman baginya. Perutnya yang menjulang tinggi, diusia kandungan tujuh bulan sudah sangat membatasinya dalam beraktifitas. "Daddy, bangun!" Digoyangn lengan Dimas yang melingkari dadanya. "Ada apa, Sayang?" "Badan Winda pegel semua, Winda nggak bisa tidur," jawabnya dengan mata berkaca-kaca. Dimas bangun dari rebahnya, lalu turun dari ranjang, diambil minyak kayu putih dari dalam laci meja rias. Dimas duduk di atas ranjang, dituang minyak kayu putih ke telapak tangannya, baru dioleskan ke atas kedua kaki Winda. Pelan tangannya bergerak memijit kaki Winda, ia melakukannya dalam diam. Mata Winda mulai terpejam, suara nafasnya mulai teratur, Winda sudah tertidur. Dimas turun dari ranjang, masuk ke kamar mandi untuk men