POV Adji Aku jelas tidak mau Nina menceraikanku karena bagaimanapun juga bayi yang ada di dalam kandungannya merupakan benih dariku. Benih yang selama ini aku idam-idamkan untuk kutimang. Memiliki anak merupakan impianku yang terpendam selama ini karena menjalani rumah tangga tanpa kehadiran seorang anak sekalipun membuat hidupku terasa hambar. Aku tidak mau melepaskan Nina begitu saja meski pada kenyataannya Rere juga sedang hamil. “Nina, jangan seperti itu jika sedang marah nanti pada akhirnya akan menyesal. Aku nggak mau pisah sama kamu, Sayang. Kamu harus ingat kalau saat ini kamu tengah berbadan dua dan itu adalah buah cinta kita, Sayang.” Aku tetap membujuk Nina agar tidak marah. Tidak berselang lama kemudian, tiba-tiba ada bel pintu rumah berbunyi tanda ada tamu yang datang.