Leader 7 - Mencari Jejak
Vladimir memutuskan untuk pergi dari restoran milik Vasko. Ia ingin mulai mencari jejak raja yang telah membunuh ayahnya. Meskipun tanpa peta dan tanpa jejak yang pasti. Namun, ia tetap harus bisa menemukan orang itu. Vladimir kembali menjadi pengembara. Semoga uang yang ia kumpulkan selama bekerja di restoran Vasko cukup untuk kebutuhannya selama mengembara. Namun, kali ini berbeda. Vladimir mengembara di temani oleh Vixo, si kuda hitam yang diberikan oleh Vladimir. Sengaja Vladimir memberkkan nama kuda itu dengan inisial V juga.
Vladimir masih ingat betul ucapan ayahnya tentang bagaimana cara berkuda dengan baik dan benar. Sepintas, menunggang kuda terlihat gampang. Namun, sebenarnya butuh pemahaman dan latihan supaya bisa menunggang kuda dengan aman dan nyaman.
Berani dan tenang. Kunci utama yang harus dimiliki oleh penunggang kuda pemula adalah keberanian dan ketenangan. Menurut Alexander, kuda dapat mendeteksi getaran tubuh yang menungganginya, sehingga ketika ada rasa takut, kuda akan merasakan hal yang sama.
“Saat kita sudah di atas punggung kuda, kita harus rileks. Ketika kita makin takut di atas kuda, tubuh kita itu akan ditangkap oleh sinyal kuda, maka kuda juga akan takut,” kata Alexander saat itu.
Belajar keseimbangan. Setelah itu, penunggang kuda pemula harus belajar keseimbangan selama berada di atas kuda. Karena itu, belajar berkuda harus melewati lintasan yang berbelok supaya penunggangnya dapat berlatih keseimbangan.
Pahami tabiat kuda. Penunggang kuda juga harus memahami tabiat kuda. Hal ini penting karena setiap kuda memiliki tabiat yang berbeda-beda. “Ada kuda yang tempramental, ada kuda yang sabar, dan kalau sudah masuk di race itu ada yang hanya dengan ‘hush’ saja sudah lari. Kalau kita tidak tahu seperti itu berhenti aja kuda itu,” ujar Alexander.
Pahami cara menggerakkan kuda. Kemudian, penunggang kuda harus memahami cara menggerakkan kuda sesuai perintah yang dipahami kuda. Alexander mengatakan, perintah menjalankan kuda bisa dengan menarik tali kendalinya, bisa juga dengan kata ‘hush’ atau dengan memecut p****t kuda. “Ada yang harus dipecut di pantatnya, itu biasanya kuda pacu. Makanya harus ada chemistry dengan kuda,” jelasnya.
Biasakan dengan gerakan tubuh kuda. Penunggang kuda juga harus terbiasa dengan gerakan tubuh kuda saat berjalan atau berlari. Sehingga penunggang bisa duduk dengan nyaman dan lentur di atas pelana kuda. Pahami pola makan kuda. Setelah itu, penunggang kuda harus memahami pola makan kuda yang baik. Hal ini untuk membangun kedekatan dengan kuda.
Tips aman berkuda untuk pemula. Mengendarai kuda sungguh berbeda dibanding naik delman, seperti yang mungkin pernah Superkids lakukan saat liburan. Olahraga berkuda benar-benar membutuhkan nyali dan keterampilan. Kalau baru pertama belajar menunggang, Superkids tentu nggak bakal langsung dilepas berkeliling bersama kuda. Awalnya, kita akan dilatih menunggangi kuda mengelilingi pelatih. Pelatih akan mengendalikan kuda menggunakan tali yang panjangnya sekitar tujuh meter. Jadi, kita bisa nyaman dan lebih fokus belajar, gak perlu khawatir soal kuda. Ada beberapa hal mendasar yang harus dipelajari saat memulai olahraga berkuda. Terutama buat yang masih sebatas coba-coba. Berikut ini misalnya.
Seperti berenang, berkuda pun sebetulnya punya kostum khusus. Tapi kalau belum punya, kita usahakan saja pakai baju yang senyaman mungkin. Aturan nomor satu adalah hindari celana jeans, mending bahan kain yang lembut dan adem. Jangan pakai yang gombrang alias terlalu longgar karena akan gampang kejepit. Mengutip obrolan para penggemar berkuda di sebuah komunitas online, celana jeans bikin gampang tergelincir. Apalagi kalau duduk di atas pelana yang berbahan kulit. Selain itu, bahan jeans yang keras dan tebal berpotensi menimbulkan lecet di kulit sekitar p****t. Idealnya sih harus pakai celana khusus berkuda.
Usahakan pakai kaus kaki dan sepatu tertutup (seperti sneakers) atau hak pendek semata kaki yang nyaman. Jangan gunakan sandal atau sepatu hak tinggi (ini pesan buat Supermom ya, hehe) karena bakal susah ngepasin di pijakan kaki, bisa-bisa malah tersangkut. Riding boot adalah sepatu ternyaman karena memang dirancang untuk keamanan dan kenyamanan berkuda. Bahannya elastis, dilengkapi zipper, dan tingginya sampai di bawah lutut.
Siapkan sarung tangan. Boleh sarung tangan sepeda, sepeda motor, bahkan golf. Yang penting jangan terlalu tebal. Sarung tangan ini bisa melindungi telapak tangan kita. dari gesekan tali saat menunggang. Atlet berkuda profesional selalu gunakan sarung berkuda khusus untuk kenyamanan.
Kuda harus kenal dengan penunggangnya. Makanya, sebelum belajar, kita dikenalkan dulu sama dia. Datangi kuda dari samping dan panggil namanya. Jangan cepat-cepat mendekat supaya dia tahu, Superkids bukan ancaman. Kuda akan mengenali manusia dari baunya. Jadi, ulurkan tangan sekitar 5 cm di depan hidungnya. Kalau dia mengendus tangan Superkids dengan lembut, itu ibarat berjabat tangan hangat dengannya.
Kuda punya area pribadi, yang nggak nyaman untuk disentuh orang asing. Yaitu antara hidung sampai leher. Makanya, kalau baru pertama ketemu dan belum akrab sama si kuda, sebaiknya jangan langsung menyentuh bagian yang ini. Postur tubuh jangan bungkuk. Bahu tegak, tapi rileks. Jadi, duduknya agak munduran dikit, seolah lagi sandaran. Ini posisi yang aman saat badan begerak naik-turun menunggangi kuda.
Naik kuda dari sisi kiri. Ini karena manusia umumnya punya kekuatan lebih pada kaki kanan untuk menghentak naik. Jadi, kalau hentakan dan pegangan tangan kita kuat, sekali loncat udah bisa duduk manis di punggung kuda. Duduk pelan aja ya, jangan menghempas. Kalau kuda bergerak-gerak dan gak mau diem saat akan dinaiki, coba teriak, “Whoa!” sambil tarik tali kekangnya pelan.
Selau periksa ulang tali pelana sebelum berjalan. Saat mau turun, pastikan kuda sudah benar-benar berhenti menapak. Posisikan badan condong ke depan, sambil mengayun kaki kanan ke arah belakang untuk turun lewat sisi kiri. Jangan malah mundurin badan karena bisa bikin kuda kaget dan menendang.
Vladimir selalu memperlakukan kudanya dengan baik. Jadi Vixo selalu nurut padanya. Padahal tuan terdahulunya adalah Vasko. Sepeti yang ayahnya bilang. Kuda juga mempunyai naluri sendiri. Jika kita memperlakukannya dengan baik, maka kuda yang juga akan sangat menurut pada pemiliknya yang baru.
"Ayo Vixo kita berpetualang lagi!" Seru Vladimir. Kemudian mereka mulai berjalan lagi.
Tidak lama dari perjalanannya ternyata tiba di sebuah perkampungan. Rumah padat penduduk dan juga terdapat pasar. Vladimir melihat sekawanan orang yang akan merampok bapak-bapak. Sepertinya hal itu sudah mereka rencanakan. Bapak-bapak itu sampai di pukuli. Vladimir tidak bisa membiarkan bapak-bapak itu dipukuli lagi. Akhirnya Vlaidmir menghampiri mereka.
"Hei! Kalian hanya berani keroyokan saja. Ayo lawan aku!" Tantang Vlaidmir. Mereka yang merasa tertantang oleh Vladimir, mereka segera menghampiri Vladimir.
Kali ini Vladimir melawan mereka tanpa menggunakan senjata. Karena ini bukan di medan perang. Bisa saja hukum di wilayah ini lebih ketat jika membunuh seseorang. Jadi Vladimir melawannya dengan tangan kosong. Satu lawan delapan orang. Mereka mulai menerjang dan menghajar pelipis Vladimir. Gerakan mereka terlalu mudah di baca oleh Vladimir. Sepetinya mereka tidak menggunakan teknik apapun. Kalau seperti ini, peluang menang sangat besar. Karena mereka semua amatiran. Beruang hutan saja bisa Vladimir bunuh. Apalagi ini melawan delapan orang yang masih amatiran.
Vladimir menangis bebeapa orang yang akan menyerangnya. Tidak ada satupun yang dapat menyentuh Vladimir. Semuanya bisa Vladimir kalahkan. Dalam waktu sepuluh menit, delapan orang itu sudah terkapar di hajar oleh Vladimir. Ada satu orang lagi yang akan menyerang Vladimir dengan senjata tajam. Namun, Vladimir melihatnya dengan cepat. Vladimir memutar tangan orang itu sampai berbunyi. Mungkin pergelangan tangannya patah. Setelah melihat kejadian itu, teman-teman yang lainnya kabur berlari ketar ketir.
"Anda tidak apa-apa pak?" Tanya Vladimir sambil mengulurkan tangannya, memberikan bantuan untuk bapak-bapak itu.
"Terimakasih nak, sepertinya kamu bukan orang sini. Kamu dari mana?" Tanya babak itu.
"Saya dari Serbia, tapi sudah lama mengembara," jawab Vladimir tanpa basa-basi. Ia melihat secarik kertas yang dipegang oleh bapak itu.
"Boleh saya lihat kertas yang di pegang bapak?" Pinta Vlaidmir. Tanpa ragu bapak itu memperlihatkan kertas yang isinya adalah sebuah lukisan seseorang. Lukisan seorang raja yang bagi Vladimir sudah tidak asing lagi wajahnya.
"Bapak tahu siapa yang ada di lukisan ini?" Tanya Vladimir, berharap mendapatkan petunjuk dari bapak ini.
"Siapa yang tidak kenal dengan raja rakus Dimitar Bednarek. Dia selalu menguasai wilayah manapun yang dia inginkan," sahut bapak itu. Akhirnya Vladimir menemukan petunjuk keberadaan raja yang membunuh ayahnya. Takdir memang aneh, kalau tadi Vladimir tidak menolong bapak itu. Mungkin dia tidak akan mendapatkan petujuk tentang raja itu. Ini petunjuk yang sangat amat berharga. Vladimir harus mengorek informasi sebanyak-banyaknya dari bapak ini. Sudah lama sekali ia mencari raja ini. Namun, baru sekarang lah ia menemukan petunjuknya. Vladimir sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan bapak ini. Setidaknya ia menemukan sedikit cahaya terang. Ia bisa melanjutkan rencana berikutnya.
"Raja Dimitar Bednarek? Dia tinggal dimana sekarang?" Selidik Vladimir penasaran.
"Ada keperluan apa kamu ingin tahu keberadaannya? Saran aku jika kamu mempunyai dendam padanya. Lebih baik urungkan saja niatnya. Dia dilindungi para penyihir dan naga yang menjaga kerajaannya di wilayah barat negeri empat menara," jelas bapak itu. Karena memang sangat banyak yang ingin balas dendam pada raja Dimitar. Namun, tidak ada satupun yang berhasil. Malah banyak yang mati di tangan jenderal kerajaan Bednarek. Mereka terlalu kuat untuk dilawan. Apalagi tanpa strategi dan perhitungan.
"Terimakasih infonya pak." Hanya itu yang Vladimir ucapkan. Sebetulnya masih banyak yang ingin Vladimir katakan. Namun, pasti bapak itu juga akan curiga tentang niatnya yang mau balas dendam.
Bapak itu memegang bahu Vladimir. "Nak, jika kamu mau menuntut balas dendam. Lebih baik kamu kumpulkan dulu pasukan untuk melawannya. Pasukan raja Dimitar sangat banyak. Belum penyihir dan naga yang melindunginya. Jadi saran aku, kamu jangan terlalu terburu-buru. Dendam kamu tidak akan terbalaskan jika kamu penuh emosi. Bermain dengan cerdas. Aku juga titip balaskan dendam aku padanya. Atas meninggalnya istri dan anakku. Aku yang sudah tua seperti ini tidak akan mampu membalaskan dendam. Jadi aku percayakan pada kamu. Tapi ingat, kamu harus bermain cerdas. Agar dendam kamu terbalaskan dengan kemenangan," nasihat bapak itu. Sepetinya memang banyak sekali yang menyimpan dendam pada raja Dimitar. Tidak heran ketika Vladimir menanyakan sang raja. Mereka langsung berpikiran Vladimir akan balas dendam.
"Dulu, tanah kami adalah tanah paling subur dan damai. Kami bahagia meskipun seorang petani yang tidak berlimpah harta. Namun, raja Dimitar membunuh pemimpin di wilayah kami. Raja Dimitar membunuh siapa saja yang menghalangi keinginannya. Termasuk anak dan istri aku. Dia memang tidak mempunyai perasaan. Keserakahannya untuk menguasai wilayah kami, membuat warga di sini sangat kesusahan. Semenjak itu, wilayah kami di kuasai oleh kerjaan Bednarek. Kami harus mensuplai hasil dari kami bertani pada kerjaan Bednarek. Kadang kami juga harus kerja rodi demi memenuhi permintaan sang raja," cerita bapak itu. Sepetinya bapak itu sangat tahu tentang raja Dimitar.
Vladimir berpikir keras. Benar juga apa yang di katakan bapak itu. Ia tidak boleh gegabah. Vladimir tidak bisa melawan pasukan perang sendirian. Ia butuh pasukan juga. Belum lagi harus melawan penyihir dan naga. Lalu dimana ia harus mencari pasukan itu? Apa Vladimir harus mengumpulkan orang-orang yang akan balas dendam pada raja Dimitar? Lalu berapa lama Vladimir harus mengumpulkan orang-orang itu?
Vladimir terus berpikir keras, bagaimana caranya ia bisa mengumpulkan pasukan untuk mengalahkan raja Dimitar yang memang pembuat onar. Pasti wanita tua itu yang meramalkan semuanya. Seperti saat itu, saat Alexander akan di bunuh oleh raja Dimitar. Raja yang jahat penuh darah orang yang tidak bersalah.
"Penyihir Aleka, dia yang membantu meramalkan semua yang akan terjadi di masa depan," ujar bapak itu. Seakan tahu apa yang di pikirkan oleh Dimitar. Ternyata penyihir tua itu bernama Aleka. Didepannya ternyata banyak sekali musuh yang harus Vladimir hadapi. Apalagi sekarang bapak itu bergantung pada Vladimir untuk membalaskan dendam ya juga.
Berapa banyak pertumpahan darah yang sudah raja Dimitar lakukan? Dan berapa banyak air mata mereka yang menetes karena sanak saudaranya yang di bunuh oleh pasukan dan raja Dimitar. Rencana balas dendam Vladimir. Harus di pikirkan dengan matang. Latihan setiap hari saja tidak cukup untuk mengalahkan mereka. Karena butuh pasukan sekala besar untuk mengalahkan kerajaan Bednarek.
Jika Vladimir bersi keras untuk melawan raja Dimitar dengan tangannya sendiri. Tentu saja hal akan menjadi simalakama. Sama saja dengan mengantarkan nyawanya sendiri pada raja Dimitar. Lalu dari mana Vladimir harus mengumpulkan pasukan? Vladimir ini hanya seorang pengembara yang ingin menuntaskan balas dendamnya. Bermodalkan dengan keahlian yang ia punya. Ia ingin melawan raja yang sangat di lindungi penyihir dan naga. Tentunya Vladimir akan kalah telak dan pastinya akan terbunuh dengan sangat mudah.
Vladimir berpikir bagaimana caranya untuk bisa mengalahkan raja Dimitar. Membalaskan dendamnya dan dendam bapak itu yang dititipkan pada Vladimir. Kekuatan sihir pun Vladimir tidak memilikinya. Akan sangat terasa sulit untuk membalaskan dendamnya. Perlu waktu yang lama untuk menjalankan rencana balas dendamnya. Bagaimanapun caranya Vladimir harus mengumpulkan pasukan yang banyak. Yang mau membantunya membalaskan dendam semua orang yang telah di hancurkan oleh raja Dimitar. Bahkan dibunuh dengan paksa dan dirampas harta serta wilayahnya.