Leader 8 - Bertemu Dengan Raja Castillejo
Setelah bertemu dengan bapak-bapak itu. Vladimir kembali melanjutkan perjalanannya. Ia sudah tahu tujuannya akan kemana. Vladimir harus ke negeri empat menara. Negeri yang katanya isinya banyak penyihir dan empat ekor naga di setiap perbatasannya. Vladimir tidak akan melakukan perlawanan dulu pada raja Dimitar. Iya akan menyelidiki dulu dan mengumpulkan pasukan untuk menyerang raja Dimitar. Setiap kerajaan pasti memiliki kelemahan. Dan Vladimir yakin raja Dimitar juga mempunyai kekurangan yang nantinya bisa Vladimir kalahkan.
Vladimir yang kembali mengembara melihat lagi sekawanan orang yang sedang saling membunuh satu sama lain. Nampaknya ini bukan keributan biasa. Vlamdir kembali membantunya. Kali ini pedang yang ia bawa di butuhkan juga. Pedang warisan dari ayahnya. Vladimir menebas siapa saja yang mencoba menyerangnya. Hingga semuanya tumbang. Betapa terkejutnya Vladimir saat tahu siapa yang ia tolong. Dari baju yang di kenakan orang itu, pasti dia adalah seorang raja.
"Kemampuan kamu bertahan dari penjahat itu sangat bagus. Kamu sangat ahli dalam memainkan pedang. Terimakasih kamu telah menyelamatkan aku," ucapnya.
"Mohon maaf hamba, yang mulia. Aku tidak tahu kalau anda seorang raja. Aku hanya berniat menolong anda. Keahlian aku dalam berpedang baru biasa-biasa saja," ucap Vladimir merendah.
"Siapa namamu? Kamu pasti seorang pengembara. Asal kamu dari mana?" Berondong pertanyaan raja itu lontarkan. Ia bersyukur bertemu pengembara yang menyelamatkan nyawanya. Kalau tidak, raja itu pasti sudah mati di tangan para penjahat itu.
"Perkenalkan nama aku Vladimir Gerald. Aku dari Serbia." Vladimir memperkenalkan diri.
"Baiklah Vladimir. Aku adalah raja Castillejo, raja wilayah bagian Utara negeri empat menara. Nama kerajaanku adalah kerajaan Kuzkha. Karena keahlian kamu dalam perpedang. Dan kamu telah menolong aku. Aku akan angkat kamu sebagai jenderal di kerajaan Kuzkha. Apakah kamu bersedia?" Tawar raja Castillejo.
Vladimir berpikir sejenak. Menjadi seorang jenderal? Apa pantas Vlaidmir menjadi seorang jenderal? Dia hanya rakyat biasa yang kebetulan bisa bela diri untuk melindungi yang lain. Namun, jika dipikir lagi. Kalau Vladimir menjadi seorang jenderal. Ia akan mempunyai pasukan dari kerajaan Kuzkha. Balas dendamnya pada raja Dimitar akan terbalaskan. Mungkin ini takdir Tuhan yang membawanya ke kerajaan Kuzkha, melalui raja Castillejo.
"Dengan hormat yang mulia. Aku terima tawaran anda dengan senang hati," ucap Vladimir sangat sopan.
Pertemuannya dengan raja Castillejo membuat Vlamdir naik kasta menjadi seorang jenderal. Andai saja sejak dulu ia menjadi jenderal mungkin dendamnya sudah terbalaskan. Namun, semua itu sudah takdir. Vladimir harus melewatinya dengan sabar. Karena takdir akan membawanya, menuntunnya untuk menuntaskan apaa yang belum tuntas.
Suatu keberuntungan yang amat berharga. Tawaran untuk menjadi seorang jenderal tidak boleh Vladimir sia-siakan. Ia bisa mengatur strategi untuk bisa mengumpulkan pasukan. Pasukan untuk melawan raja Dimitar yang rakus itu. Tentunya penuh rencana dan perhitungan yang matang. Raja Castillejo pasti juga akan curiga, kalau tiba-tiba jenderal Vladimir meminta pasukan untuk menyerang suatu kerajaan. Yang tentunya tidak ada sangkut pautnya dengan kerajaan Kuzkha.
Memang perlu kesabaran yang ekstra untuk menjalankan rencananya. Juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, hal itu harus jenderal Vladimir lewati. Agar balas dendamnya sukses tanpa kegagalan.
********
Hari ini Vladimir akan mengajarkan teknik berpedang. Jila ditelaah lebih lanjut, teknik berpedang pun ada bermacam-macam aliran. Teknik berpedang yang digunakan oleh Samurai dengan katananya tentu berbeda dengan yang digunakan oleh Pejuang Kemerdekaan dengan bambu runcingnya. Pada intinya, tujuan mereka sama, yaitu menaklukan musuh demi kesejahteraan bangsa.
Manusia pun demikian dengan bermacam-macam kepribadiannya. Ada yang keras, ada yang lembut. Ada yang menggebu-gebu, ada yang tenang. Ada yang lebih suka menunggu lawannya bicara lebih dahulu, ada yang lebih suka menginisiasi pembicaraan. Pada intinya, tujuan mereka sama, yaitu menyampaikan ilmunya demi mencerdaskan bangsa.
Selama mengembara Vladimir banyak belajar tentang berpedang di beberapa negara lainnya. Entah sudah berapa negara yang Vladimir dan Vixo lewati. Semuanya bukan sekadar mengembara saja. Sambil mengembara sambil belajar juga. Jadi perjalanan mereka tidak sia-sia.
Teknik pedang apapun harus Vladimir kuasai. Dulu juga saat masih kecil. Vladimir mempelajari teknik berpedang dengan menggunakan dua pedang sekaligus dari Alexander. Ia akan ajarkan perlahan-lahan pada prajurit kerajaan Kuzkha. Sepertinya raja Castillejo ini termasuk raja yang baik dan adil. Semoga saja raja Castillejo tidak curgia dengan tujuan awal Vladimir untuk menjadi seorang jenderal. Karena memang tujuan awal Vladimir. Untuk mengumpulkan pasukan yang terlatih. Agar bisa mengalahkan kerajaan Bednarek yang di pimpin oleh raja Dimitar yang rakus.
Berpedang tidak mudah seperti yang dilihat. Perlu teknik untuk bisa memainkan pedang dengan cantik. Bukan masalah cantiknya. Setiap pertarungan pasti harus mempunyai teknik dasar dalam berpedang. Untuk menghadapi musuh tunggal dengan pedang itu tidak cukup sulit. Kecuali orang tersebut telah menguasai tentik pedang yang cukup banyak. Pastinya kita akan kalah telak dalam melawannya.
Lalu melawan orang berkelompok, nah ini level yang sedang. Bisa telihat mudah bisa juga terlihat sulit. Jika kita sudah menguasai beberapa teknik dalam berpedang tentunya. Akan mudah melwan musuh dengan teknik yang sudah dipelajari. Namun, jika kita sebagai pemula yang baru saja belajar teknik dasar. Disarankan lebih baik kabur saja. Karena tentunya kita akan kalah sebelum berperan.
"Beberpa teknik dalam berpedang harus kita perhatikan dengan baik-baik. Salah melangkah saja. Musuh akan menyerang kita tanpa ampun. Musuh akan melihat kelemahan kita. Bisa-bisa bukan tubuh kita saja yang ditebas, tapi kepala kita yang ditebas. Tentunya nyawa kita taruhannya," ujar Jenderal Vladimir yang sedang menjelaskan tekniknya dalam berpedang.
"Untuk menghadapi peperangan dengan menggunakan pedang juga cukup sulit. Karena kita juga perlu mengendalikan kuda saat akan menyerang musuh dengan pedang. Kalau bukan kita yang kena tebas pedang. Mungkin kuda kita yang kena tebas. Jadi kita harus menjaga keseimbangan antara kita dan kuda juga," terang jenderal Vladimir.
"Kuda bukan sekadar alat atau kendaraan kita untuk berperang. Namun, kita dan kuda juga harus kompak. Agar saat perang terjadi, kita dan kuda tetap saling melindungi satu sama lain. Kita jangan egois, mentang-mentang kuda hanya kendaraan kita. Lalu kita tidak memperdulikan keselamatan kuda. Itu salah, karena tanpa bantuan kuda. Kita juga akan sulit dalam menyerang musuh. Kalau kita ke Medan perang bersama kuda. Itu artinya kita sudah mempercayai. Kalau kuda kita akan melindungi dan membantu kita memenangkan peperangan. Jadi kita harus melindungi kuda juga," jelas jenderal Vladimir. Dia memang selalu memperhatikan hal-hal yang sangat detail.
Bukan saja teknik dalam berpedang. Teknik dalam berkuda saat berperang juga perlu diperhatikan. Agar semuanya selamat saat perang berakhir. Kita memang tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di Medan perang. Namun, waspada dan berlatih perlu. Untuk menambah skil kita dalam berperang.
Jenderal Vladimir berusaha agar semua prajurit di kerajaan Kuzkha. Bukan hanya bisa berpedang atau berkuda saja. Teknik yang lainnya juga perlu dikuasai. Seperti memanah, menggunakan tombak dan menggunakan senjata perang lainnya. Memang tidak semua perajurit menguasai semuanya. Namun, setidaknya mereka tahu cara menggunakan alat perang. Agar tidak terpaku dalam satu alat perang saja. Kita juga yang diuntungkan kalau bisa menggunakan beberapa alat-alat perang.
Misalnya ketika kita perang, perang kita terjatuh atau terhempas ketika perang. Kita bisa menggunakan alat perang lain selain pedang, untuk melindungi diri kita dari ancaman musuh. Berperang tanpa senjata tentu akan membuat nyawa kita terancam. Makanya jenderal Vladimir harus mengajarkan beberapa teknik alat perang. Agar prajuritnya menjadi prajurit yang tangguh. Tidak takut pada musuh dan bisa berahan dalam perang dalam kondisi apapun.