Leader 25 - Ketua Prajurit Norman

1106 Kata
Leader 25 - Ketua Prajurit Norman Ketua prajurit Norman adalah anak dari prajurit kerajaan Kuzkha sebelumnya. Ayahnya seorang prajurit pemanah yang sangat hebat. Hasil bidikannya selalu tepat pada sasaran. Sepanjang perjalanan ketua prajurit Norman menunjukkan beberapa teknik memanah yang diajarkan oleh mendiang ayahnya. Olahraga panahan cukup terkenal bagi penyuka olahraga berburu dan tembak sasaran. Seperti pada semua jenis senjata, menembak sasaran dengan panah tidaklah mudah. Tak mungkin kita sekadar mengarahkan senjata ke sasaran lalu berharap akan tepat mengenainya. Proses atau strategi membidik anak panah dalam olahraga panahan akan meningkatkan kemungkinan mengenai target. Kehati-hatian dalam membidik menjadi cara si pemanah untuk mengatasi masalah anak panah meleset akibat tarikan gaya gravitasi ataupun gangguan selama proses pelepasan anak panah. Persiapan Busur dan Lintasan. Siapkan waktu beberapa hari. Berlatih membidik memerlukan beberapa sesi! Ini karena kelelahan mudah memengaruhi akurasi dan daya si pemanah, yang dapat berakibat pada menurunnya performa. Menyiapkan beberapa hari untuk beberapa sesi latihan membidik pada umumnya akan memberikan tingkat akurasi yang lebih baik. Mereka berdua saling berbagi ilmu tentang teknik memanah. Sebetulnya teknik keduanya hampir sama. Ternyata ayahnya ketua prajurit Norman sangat luar biasa. Mungkin ayahnya ketua prajurit Norman tidak beda jauh usianya dengan ayahnya jenderal Vladimir. "Terimakasih tuan atas pelajaran teknik memanahnya," ucap ketua prajurit Norman penuh penghormatan. "Tidak usah berterimakasih. Segala teknik perlu kita pelajari. Untuk melindungi kerajaan dari serangan musuh. Nanti sesampainya di istana. Saat latihan di mulai lagi. Tolong kamu ajarkan teknik yang kamu ceritakan tadi. Pada prajurit ya, agar mereka juga menguasai apa yang kamu kuasai," ucap Jenderal Vladimir. "Baik, tuan dengan senang hati," sahut ketua prajurit Norman. Sepetinya kesetiaan ketua prajurit Norman pada kerajaan sudah tidak di ragukan lagi. Terbukti dengan seminggu ini. Ia selalu menurut dengan apa yang di perintahkan oleh jenderal Vladimir. Ketua prajurit Norman tidak pernah membantah apa yang di perintahkan oleh jenderal Vladimir. Bahkan ia banyak tahu tentang teknik memanah dan cara pengobatan luka sehabis perang. Jenderal Vladimir bersyukur karena mempunyai ketua prajurit yang sangat menurut padanya. Padahal yang harusnya menjadi seorang jenderal adalah ketua prajurit Norman yang sudah lama menjabat sebagai ketua prajurit. Namun, itulah. Karena ketua prajurit Norman tidak terlalu terobsesi dengan sebuah jabatan. Jadi ketua prajurit Norman menerima apa saja keputusan raja tanpa protes. Malah ketua prajurit Norman sangat senang dengan kedatangan jenderal Vladimir. Meskipun orang baru di kerajaan Kuzkha. Jenderal Vladimir mempunyai daya tarik yang cukup tinggi. Selain menjadi pusat perhatian. Jenderal Vladimir mempunyai banyak keahlian. Terutama dalam menggunakan senjata untuk perang. Jenderal Vladimir juga tahu cara bertahan hidup di luar sana. Mungkin karena dulunya jenderal Vladimir adalah seorang pengembara. Jadi ia bisa mengajarkan kepada prajuritnya tentang cara bertahan hidup. Soal bertahan hidup, butuh keberanian yang cukup tinggi. Bukan hanya sebuah keinginan saja. Namun, tekad yang kuat dan usaha yang tinggi di perlukan. Bertahan hidup sendiri membuat jenderal Vladimir menjadi lebih kuat. Ia tidak akan manja seperti anak lelaki yang lainnya. Di usianya yang baru genap delapan tahun. Dia sudah ditinggal meninggal oleh ayahnya. Bahkan jenderal Vladimir melihat kematian ayahnya di depan matanya sendiri. Sangat terlihat jelas saat pedang itu di tusukan ke perut ayahnya. Raja Dimitar begitu kejam pada ayahnya yang tidak salah apapun. Apa salahnya jika Alexander menjadi sebuah pemimpin? Padahal Alexander tidak mencalonkan atau menunjuk dirinya sebagai seorang pemimpin. Namun, warga lah yang memilih Alexander sebagai pemimpinya. Karena memang Alexander mempunyai jiwa kepemimpinan dan mampu menangani setiap masalah di wilayahnya. Itulah tugas seorang pemimpin. Pemimpin yang mampu membuat rakyatnya nyaman saat tinggal di wilayahnya. Rakyat bahkan sangat mencemaskan Alexander. Rasa tanggung jawabnya yang besar membuat Alexander berkerja lebih keras. Bahkan sambil menggendong bayi Vladimir saat itu. Malang sekali bayi Vladimir saat itu. Masih bayi sudah ditinggal oleh ibunya. Untungnya bayi Vladimir tidak terlalu rewel. Sehingga tidak terlalu merepotkan Alexander. Mungkin bayi Vladimir mencoba mengerti pekerjaan ayahnya. "Tuanku, jika tuanku butuh bantuan. Aku bisa membantu tuanku," tawar salah satu rakyatnya. "Ya, terimakasih pak. Nanti jika aku membutuhkan bantuan. Aku akan segera menghubungi bapak," sahut Alexander. Dia selalu berkata seperti itu. Namun, tidak sedikitpun Alexander meminta bantuan. Alexander selalu melakukan hal yang bisa dia lakukan sendiri. Paling sesekali bayi Vladimir dititipkan pada ibu Xela. Kalau Alexander sedang mengawasi wilayah yang berpotensi berbahaya. Setelah peperangan yang menewaskan Ivana saat itu. Alexander memang masih menjadi incaran jenderal Imargo. Karena kabar mengenai meninggalnya Ivana sudah terdengar sampai jenderal Imargo. Bahkan jenazah Ivana sudah di makamkan di dekat rumah Ivana. Jenderal Imargo sangat marah saat melihat putrinya tewas di Medan perang. Saat ini targetnya selain Alexander adalah bayi yang dilahirkan oleh Ivana. Meskipun mereka membenci hubungan Ivana dan Alexander. Namun, bayi itu adalah peninggalan satu-satunya dari Ivana. Jenderal Imargo mau merebut bayi itu dari tangan Alexander. Tentu, Alexander tidak akan pernah membiarkan bayi Vladimir direbut oleh siapapun. Temasuk kakeknya sekalipun. Selama ini Alexander dan Ivana telah berjuang bersama-sama mempertahankan bayi Vladimir. Bahkan butuh waktu yang cukup lama menunggu sampai bayi Vladimir lahir. Jadi Alexander tidak bisa dengan mudah melepaskan anak semata wayangnya. "Dia adalah anakku, darah dagingku. Aku yang akan mengurus dan bertanggung atas semuanya. Bahkan mendidik dan membesarkannya. Aku tidak akan membiarkan anakku direbut oleh kakeknya," ucap Alexander di depan bayi Vladimir yang tertidur. Alexander tidak menyalakan peperangan itu atas meninggalnya Ivana. Dalam peperangan hal buruk apapun bisa terjadi. Karena memang banyak anak panah yang berterbangan. Saat itu memang banyak rakyatnya yang sedang hamil. Wanita hamil bersembunyi di tempat yang aman. Sedangkan Ivana bersikukuh ingin ikut berperang bersama Alexander. Sedih? Tentu sedih karena terlah kehilangan orang yang kita sayangi. Namun, bagi Alexander tidak ada waktu untuk bersedih dengan berlarut-larut. Alexander harus bangkit demi anaknya yang baru lahir dan rakyatnya yang menggantungkan hidupnya pada dirinya. Memang sudah nasib Ivana mati di Medan perang yang di lakukan oleh jenderal Imargo sendiri. Jenderal Imargo tidak memperhitungkan peperangan yang dia lakukan. Ternyata takdir malah membawa anaknya pada maut. Kalau saja jenderal Imargo mau merestui hubungan mereka. Tentu peperangan itu tidak akan terjadi. Bayi Vladimir pun tidak akan kehilangan ibunya. "Ayah akan menjagamu nak, ayah tidak akan menjanjikan kebahagiaan untukmu. Namun, ayah janji akan melindungi kamu. Jadilah kuat seperti ibu dan ayah. Kehidupan memang keras. Kita memang harus bisa menjalani kehidupan yang keras ini," oceh Alexander lagi. Padahal belum tentu bayi Vladimir mengerti dengan ucapannya. Saat ini bayi Vladimir sedang tertidur. Yang dia bisa hanya menangis ketika lapar itu saja. Alexander hanya mengoceh sendiri. Anggap saja untuk penghibur diri disaat kesepian. Dia harus membiasakan hidup tanpa Ivana. Hidup di wilayah baru, yang baru saja mereka bangun. Karena tempat lama mereka sudah hancur akibat peperangan. Semoga saja di tempat barunya ini, Alexander menemukan ketenangan. Pasca peperangan pasti akan menimbulkan dampak trauma. Namun, dia harus bisa melawan traumanya. Tidak ada waktu untuk takluk dengan traumanya. Alexander harus melawan trauma dan rasa takutnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN