Leader 13 - Raja Dimitar Bednarek
Raja Dimitar Bednarek adalah raja wilayah barat dari keajaan Bednarek. Yang di pimpin oleh raja Dimitar Bednarek. Raja satu ini dikenal sangat kejam. Ia sama sekali tidak memperdulikan rakyatnya. Malah raja Dimitar membuat rakyatnya kerja rodi untuk membangun sebuah benteng di kastilnya. Yang tidak menuruti peritahnya maka akan di penjarakan di bawah tanah yang menakutkan.
Raja Dimitar tidak puas dengan kerajaan yang ia pimpin. Ia selalu berpikir untuk merebut daerah kekuasaan lain. Agar ia lebih berkuasa di negeri empat menara.
Bagaimana bisa puas. Daerah yang raja Dimitar kuasai saja sangat tandus dan gersang. Gurun pasir yang selalu panas membuat setiap pengembara yang melaluinya. Akan mati kelaparan dan kehausan kalau tidak memiliki persediaan makanan dan minuman yang cukup. Tidak seperti kerajaan Apolus yang kaya akan hasil buminya. Karena memang tanahnya sangat subur. Sementara kerajaan Bednarek harus membeli hasil bumi itu dari kerajaan Apolus. Dan membeli juga persenjataan dari kerajaan Delroy.
Raja Dimitar merasa kerajaan paling miskin di antara empat kerajaan di negeri empat menara. Sehingga pikiran licik membuatnya ingin menguasai empat kerajaan di negeri empat menara. Ia harus menyusun rencana. Agar satu persatu kerajaan itu menjadi miliknya. Target pertama yang harus ia lenyapkan adalah kerajaan Apolus. Raja Canouse Nanozhe sepertinya tidak sekuat kerajaan Kuzkha dan Delroy. Kerajaan Delroy lebih baik di jadikan sekutu untuk melawan kerajaan Kuzkha.
Jenderal Vitos memberikan saran pada raja Dimitar tentang menanam tanaman di tanah yang tandus. Tahun ini raja Dimitar akan mencobanya. Jenderal Vitos mengarahkan pekerja kerajaan Bednarek untuk mulai menanam tanaman di tanah yang tandus.
Kesalahan pertama, kebanyakan dari kita kalau berpikir berkebun, pasti yang kita bayangkan adalah menanam. Ambil cangkul, gemburkan tanah, cari bibit, dan langsung tanam, kemudian tunggu hasilnya dan senang. Lebih parah lagi ketika kita percaya bahwa hasil tanaman kebun kita itu 100% organik karena kita tidak memakai pupuk kimia.
Jalan keluar, catat di kepala, kita merancang sebuah kawasan permanen agrikultur. Kawasan ini berupa lahan bekas pertanian yang kondisi tanahnya kering, asam, dan banyak gulmanya. Bergidik kondisinya, bayangkan lahan kering dan keras, penuh gulma, ditambah iklim pesisir di wilayah barat yang super panas. Dijamin diperlukan mental baja untuk berani menggarap proyek ini. Mengapa tanah di kawasan ini tandus sekali?
Kemudian jenderal Vitos berencana mengembangkan lahan kosong tersebut sebagai kawasan permanen agrikultur. Tanah kita tandus, itu karena dulunya tanah ini kebanyakan kena pupuk kimia. Akibatnya sekarang tanah menjadi keras, dan tercemar. Sedangkan pilihan untuk beli tanah baru, tambah rabuk, lalu langsung menanam itu bukan cara yang diajarkan oleh prinsip permanen agrikultur. Karena itu dosa besar kepada alam. Jadi mau tidak mau kami harus menyehatkan lahan kami dulu sebelum lanjut menanam. Caranya adalah melakukan pemulihan lahan dengan jalan memanfaatkan keampuhan tanaman-tanaman lokal yang tergolong sebagai tanaman perintis. Regenerasi alami dengan jalan menanam tanaman perintis di lahan bekas yang tercemar.
"Aku tidak mau terus menerus membeli hasil bumi dari kerajaan Apolus. Emas kita akan habis jika terus membelinya dari sana. Aku punya rencana agar kita terlepas dari kesulitan ini," ucap raja Dimitar dengan senyum jahatnya.
"Kita akan merencanakan penyerangan. Kita akan mendatangi kerajaan Delroy terlebih dahulu. Namun, bukan untuk menghancurkannya. Kita akan bersekutu dengan kerajaan Delroy. Kita hasud terus raja Edgar agar mau bersekutu dengan kerajaan Bednarek. Jika raja Edgar sudah setuju diajak kerja sama. Kita akan hancurkan kerajaan Apolus terlebih dahulu," jelas raja Dimitar tentang rencananya.
"Kerajaan Apolus memang telihat kerajaan yang paling lemah. Mereka hanya kaya akan penghasilan bumi, emas dan permata saja. Selebihnya tidak ada yang bisa ditonjolkan. Dengan itu kita akan lebih mudah merebut kerajaan Apolus," tambah penyihir Aleka.
"Ya betul, kita bisa saja menyerang langsung kerajaan Apolus dengan pasukan yang kita punya. Sudah pasti kita akan menang. Namun, penyerang itu akan menjadi kepanikan semuanya. Dengan meminta persekutuan dari kerajaan Delroy. Kita akan mendapatkan kepercayaan dari kerajaan Delroy. Kalau kita sudah mendapatkan kepercayaan dari kerajaan Delroy. Kita akan mudah mengorek kelemahan dari kerajaan Delroy. Setelah kita berhasil menghancurkan kerajaan Apolus. Selanjutnya kita akan mengambil kendali kerajaan Delroy dengan cara membunuh rajanya. Baru yang terakhir kita akan serang kerajaan Kuzkha," jelas raja Dimitar panjang lebar.
Rencananya benar-benar sangat busuk. Heran, orang sekitarnya mau saja tetap mendukung raja Dimitar. Apa mereka tidak berpikir, kalau pada akhirnya mereka juga akan ikut disingkirkan oleh raja Dimitar. Saat mereka sudah tidak mempunyai fungsi lagi.
"Jenderal Vitos! Besok kita akan pergi bersama ke kerajaan Delroy. Suruh prajurit untuk mengirimkan surat pertemuan pada raja Edgar," perintah raja Dimitar.
"Baik, yang mulia. Maaf yang mulia, sepertinya yang mulia tidak perlu mengirimkan surat. Karena kebetulan ini ada surat undangan dari kerajaan Delroy. Undangan itu berisi tentang perayaan ulang tahun pernikahan raja Edgar dan ratu Megan yang ke tiga puluh tahun. Kita bisa kesana dengan menggunakan undangan ini," lapor Jenderal Vitos. Kenapa ya, orang jahat selalu saja bersama orang jahat juga? Jenderal Vitos mempunyai pikiran picik sama seperti raja Dimitar.
"Bagus kalau begitu. Ini kesempatan bagus agar kita bisa masuk tanpa hambatan kesana. Tinggal kita harus rencanakan, bagaimana caranya bisa bernegosiasi dengan raja Edgar. Mungkin akan sulit menghasud raja Edgar. Tapi tenang saja, bukan raja Dimitar namanya. Kalau tidak bisa mempengaruhi raja Edgar. Aku akan melakukan berbagai macam cara. Agar raja Edgar mau setuju dengan persekutuan kita. Sesuai dengan rencana, kita akan merayu raja Edgar dengan membagi daerah kekuasaan kerajaan Apolus. Namun, itu hanya iming-iming saja. Yang akan menguasai kerajaan Apolus, tetaplah aku," tegas raja Dimitar.
Menurut raja Dimitar. Dalam satu negeri tidak perlu beberapa raja untuk memimpinnya. Apalagi raja Dimitar kebagian kerajaan yang miskin dan tidak beruntung seperti ini. Perlu tindakan penguasaan wilayah. Agar dalam satu negeri, hanya satu pemimpinnya. Negeri empat menara harus raja Dimitar kuasai. Dia akan melakukan hal apapun. Meskipun dengan cara membunuh atau membantai orang-orang yang menghalangi rencananya. Rencana harus segera diwujudkan. Agar negeri empat menara menjadi daerah kekuasaan kerajaan Bednarek sepenuhnya. Inilah alasan raja Dimitar tidak mau memikirkan tentang seorang ratu dulu. Karena seorang ratu akan menjadi kelemahan terbesarnya. Itulah yang justru akan menghambat rencana jahatnya raja Dimitar.
Seorang ratu juga tidak bisa menjamin raja Dimitar menjadi penguasa di negeri empat menara. Meskipun memang raja Dimitar harus mempunyai keturunan. Agar ada pengurus tahta kerajaannya, saat raja Dimitar tiada nanti. Namun, ia bersi keras. Tidak mau mencari seorang ratu dulu. Sampai raja Dimitar benar-benar menguasai empat kerajaan di negeri empat menara.