Di rumah sakit. Semenjak Melisa di rawat, Allard sama sekali tak pernah pulang. Ia terus saja menemani wanita itu, sembari menunggu Garel di sana, bahkan berganti pakaian pun Nyonya Mona yang harus mengantarkan pakaian untuknya. Allard merasa begitu terpukul melihat Melisa mengalami depresi berat seperti ini. Walau dalam hatinya sedikit ber oh-ria. Karena tak ada saingan untuk mendapatkan hati sang pujaan. Namun ia sedikit pundung, pasalnya Melisa tak akan mudah untuk membuka hatinya kembali. Karena hati wanita itu sudah tertutup untuk nama seorang pemuda bernama Allard Bramastya. Allard mengambil semangkuk bubur dari atas nampan yang baru saja di berikan oleh seorang perawat di sana. Bermaksud untuk menyuapi istri tercintanya. "Mel....sekarang kau harus makan. Sudah beberapa hari