Part 12

1467 Kata

Aleesa masih diam mematung, ia berdiri menghadap jendela memandang langit biru. Hari ini dia akan mengakhiri kesendiriannya, menghabiskan sisa usianya bersama Isam. Matanya kembali berembun saat wajah Jose melintas dalam ingatannya. Aleesa burusaha menepis wajah tampan itu dan menggantinya dengan wajah teduh Isam, lelaki yang sudah dipilihnya menjadi calon imamnya. "Aleesa…Ayo, Sayang, pak Penghulu sudah datang!" ujar bude menyentuh pundak Aleesa. "Njih, bude." Aleesa berjalan pelan menuju ruang tamu yang di sulap menjadi aula. Mahkota bunga melati yang dirangkai indah, harum bertahta di atas hijabnya. Aleesa tidak menyadari, ada tamu yang tak diundang hadir di acara pernikahannya. Suasana terlihat sedikit gaduh. Aleesa tidak terlalu mempedulikannya, ia fokus berjalan mendekati mempelai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN