Hendra memandangi seorang cewek cantik tengah berjalan menelusuri koridor kampus. Matanya membelak seperti baru saja melihat penampakan hantu di hadapannya. Dirinya takut namun matanya masih melihat cewek itu. Berjalan anggun mengenakan dress biru pucat ke arah kantor kepala yayasan. “Alya!.” Pekiknya hampir seperti berbisik namun penuh pertanyaan yang datang ke otaknya. Alya? Bukankah dia sudah? Tapi, kenapa ada cewek yang mirip sekali sama Alya, ya? Apa dia memiliki saudara kembar? Ataukah, ya gue tau kalau di dunia ini ada tujuh orang yang mirip. Tapi gak semirip itukan?. Gumam Hendra saat dirinya berada di dalam perpustakaan. “Reza?” Pekiknya keras dan alhasil membuat seisi perpustakaan memalingkan matanya ke arah Hendra berada. “Ini di perpus, jangan disamakan dengan pasar.” Ucap