"Mom?" panggil Arthur kala sang ibu membuka pintu ruang inap nya. "Kau terbangun?" tanya Vallery seraya berjalan menghampiri Arthur yang tengah mengusap wajahnya, pria itu mencoba mengerjapkan mata, menyesuaikan cahaya lampu yang menerpa retina matanya. Vallery merasa sedikit bersalah karna mendatangi putranya setelah membeli makanan terlebih dahulu di kantin rumah sakit, akibatnya ia harus membuang waktunya selama setengah jam yang seharusnya bisa ia gunakan untuk menjaga sang putra namun ia juga butuh makan, sejak tadi siang ia belum makan sama sekali. Vallery meletakkan bungkusan makanan yang baru saja ia beli di atas nakas yang terletak di samping brankar tempat Arthur berbaring. "Ya" jawab Arthur sekenanya setelah itu keadaan menjadi hening. Vallery duduk di kursi yang berada di s