Putri tidur

1340 Kata

Di pagi yang terasa segar di jantung kota yang tak pernah berhenti berdenyut, sinar mentari yang pemalu mulai merayap di antara celah gedung tinggi dan mengusir bayang-bayang malam yang perlahan mulai memudar. Gemuruh kendaraan bermotor yang semakin bersahutan dengan langkah-langkah orang yang bergegas, menciptakan irama kota yang terbangun dari tidur panjangnya. Cahaya lampu jalan yang redup masih berkelip-kelip seakan enggan meninggalkan peran sebagai penerang jalanan, sementara aroma kopi segar dari kedai-kedai pinggir jalan menyatu dengan udara pagi yang sejuk, menari-nari di antara hembusan angin yang membelai wajah. Di tengah taman kota, terlihat dua orang yang sedang berlari melakukan aktivitas lari pagi. Mereka adalah Keisya dan Adam. “Hey, morning!” sapa Adam setelah mereka be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN