18. Pesta Rutin
Terdengar suara motor besar yang baru saja mendarat di depan rumah Hanna. obrolan mereka yang teramat seru mendadak diam sambil serentak melihat ke arah sumber suara. kemudian Hanna yang peka langsung saja berdiri dan berjalan ke arah depan pintu.
Hanna langsung saja membukakan pintu, terlihat wanita berpakaian bak pengendara motor besar sedang perlahan membuka Helm hitamnya. wajahnya tersenyum sambil melihat ke arah Hanna yang berdiri di depan teras. kemudian Rose langsung saja berjalan menuju ke arah Hanna.
Hei. kata Rose menyapa Hanna.
Hei Rose. balas Hanna menjawab. mereka lalu saling berhadapan, lalu Hanna kembali berucap.
Masuklah Rose, mereka sudah datang. kata Hanna. dan rose mengangguk, lalu Hanna membalikkan tubuh berjalan masuk, dan Rose mengikutinya dari belakang. sampai di ruang tengah Hanna lansung pergi menuju ke kursi yang semula dia duduki. dan Rose Melihat kekasihnya jeff sedang meminum minuman di dalam botol. Kemudian Rose segera menghampirinya dan duduk bersebelahan bersama Jeff.
Hai sayang, kau baru tiba. Sapa Adam terhadap Rose yang baru duduk. Namun Rose tidak membalas sapaan Jeff. Dia melihat ke arah Michael dan Hanna yang duduk di depannya. Kemudian Rose berucap.
Aku kira aku datang lebih dulu. Ternayata semua sudah berkumpul. Ucap Rose, dan mereka semua tersenyum.
Kami juga baru saja sampai, WOW, kompak sekali kita. Jawab Michael. Dan tangan kanannya merangkul pundak Hanna perlahan dengan mesra.
Kau wangi sekali sayang. Ucap jeff terdengar nyeleneh, seakan itu suatu sindiran untuknya. Dan langsung saja Rose melihat ke Arah jeff.
Parfumku baruku ganti. Kata Rose, pikir Rose jeff pasti menduga tidak biasanya Rose memakai harum parfum yang sangat menyengat.
Bagaimana hari ini? Tanya Mitch yang duduk di kursi sendirian. Namun dia adalah tipe orang yang periang, dan masih menikmati dalam kesendirian.
Ya, mungkin kita akan berbelanja bersama-sama hari ini. Ucap Michael sambil memainkan kedua matanya memandang tak tentu arah.
Menurutku, ide bagus. Tapi apa kita benar-benar ingin berbelanja bersama-sama? Kata Rose. Terdengar seakan dia memiliki ide lain.
Lalu? Tanya Hanna.
Ya, mungkin kita bisa memesan saja lewat kurir untuk keperluan malam ini dan juga pendakian nanti. Jawab Rose memberikan ide.
Kita lupakan saja keperluan pendakian. Kita Fokus membeli sesuatu untuk malam ini. Dan hari ini aku lelah, aku ingin bersantai dengan Rose. Kata jeff, yang tiba-tiba menyela omongan. Mereka berpikir pasti ada sesuatu dari Jeff, dan Mitch yang belum paham haus pertanyaan berucap.
Maksudmu? Kenapa? Tanya Mitch.
Tak apa, sesudah malam ini kita dapat berbelanja masing-masing keperluan. Kata Jeff. Lalu mereka terdiam, dan ada benarnya jeff mengatakan itu, supaya mereka semua tidak membuang-buang tenaga.
Ya, baiklah, mari berpesta. Ucap Hanna.
di malam hari mereka kembali merayakan pesta kecil, sebuah pesta yang sebenarnya rutin mereka buat pada satu bulan sekali, dan pesta itu tak lebih dari perkumpulan 5 sahabat yang pantas mereka rayakan saat perkumpulan yang menurut orang-orang sangat konyol. kali ini jeff sebagai chef memanggang daging unggas namun dia memiliki cara tersendiri memanggang daging utuh unggas itu di atas perapian yang tidak terlalu besar. harum dari daging unggas panggang itu pun sangat menyengat, karena jeff memiliki bumbu rahasia dari rempah-rempah yang melezatkan plus membuat harum daging itu.
Hei pelayan, Apa daging yang kami pesan sudah matang? ucap michael, bercanda terhadap jeff yang sedang di depan api unggun memanggag daging unggas. jeff sekilas menoleh ke arah michael yang tampak mabuk di sisi Hanna, lalu jeff berucap.
Ya, Tuan, sebentar lagi matang, tahan nafsumu. jawab jeff, dan sebenarnya itu arti yang berbeda, karena Michael dan Hanna tampak mesra. beberapa kali di kursi panjang itu MIchael dan Hanna haus akan ciuman. sedangkan Rose dan Mitch duduk bersampingan mengobrol di depan Michael dan Hanna, dan tetap dalam canda tawa. Jeff berpikir, semoga saja Mitch tidak membicarakan kejadian di siang hari tentang pertemuan Jeff dan Regina saat menuju ke rumah Hanna.
Tak berapa lama, Jeff langsung mengambil piring besar berwarna putih, dua unggas yang dia panggang sudah terlihat mantang, dengan rapi jeff meletakkan 2 daging unggas itu di atas piring lengkap dengan beberapa sayuran agar terlihat menarik. kedua tangannya memegang piring itu kemudian ia berjalan menuju kearah keempat teman yang sedang mengobrol, dan langsung saja dia meletakkan dua piring unggas itu sambil berucap.
Makanan datang tuan-tuan. ucapan jeff dan tampak kening jeff saat dilihat Rose berkeringat. Jeff langsung saja melepaskan pakaian ala seorang koki, dan meninggalkannya di dekat perapian disebuah kursi kayu yang dia duduki sebelumnya. kemudian jeff kembali berjalan menuju ke arah mereka dan duduk di samping Rose. dan ditengah-tengah duduk mereka bertiga, Rose berada di tengah di antara Mitch dan jeff. Rose sebagai seorang pacar, tangan kanannya mengambil tisu yang terletak di atas meja, dan langsung saja dia mengelap wajah Jeff perlahan dengan tisu itu, jeff pun tidak merasa keberatan, dia merasa senang dan dirasa keringat di wajah jeff sudah menghilang, Rose membuang tisu itu di bawah meja yang tak lain adalah rumput kecil-kecil yang sangat luas menyelimuti area taman kecil didepan rumah Hanna. Kemudian Rose menuangkan segelas air bir di atas gelas kaca besar, kemudian mengangkat gelas itu lalu menyodorkannya dihadapan wajah jeff sambil berucap.
minumlah sayang, ini akan menghangatkan tubuhmu. kata Rose, dan Jeff segera meraih gelas bir kaca besar itu dan berucap.
Terima kasih Rose. ucap jeff dalam kelelahan. ya, Jeff sebenarnya lelah, di pagi hari dia harus berkeliling ke sebuah pasar membantu pamannya, hingga sampai dimalam hari pun dia masih memiliki pekerjaan untuk menghidangkan makanan kepada teman-temannya. Di tengah obrolan masing-masing jeff yang memiliki ide untuk mendaki kemudian dia berucap.
Dua hari lagi kita akan mendaki, kita akan memiliki pengalaman seru, dan menulis beberapa pengalaman yang kita temui nanti. dan aku yakin, buku yang akan aku tulis nanti tentang Bukit itu akan membuahkan hasil yang luar biasa saat buku itu dicetak dan beredar di seluruh kota. kata jeff, dan yang mendengar ucapan itu hanyalah Rose dan Mitc yang berada di sampingnya. sedangkan Michael dan Hanna hanya bercengkrama, namun terlihat mesra tanpa mempedulikan ketiga temannya yang berada di depan mereka.
WOW, kalau berencana untuk menulis pengalaman ini? aku rasa itu ide bagus Jeff, universitas akan menghargai karyamu dan aku yakin itu. kata Mitch memberi semangat, dan mitch tahu, Jeff berbakat untuk menjadi seorang jurnalis, namun Rose hanya terdiam, iya sekilas menoleh ke arah Jeff yang menatap lurus melihat meja kayu yang di hiasi beberapa minuman dan makanan.