Enam Belas

1176 Kata

Ibukota Jakarta memang terkenal akan padatnya jalanan dengan berbagai kendaraan. Itulah yang saat ini sedang dipandangi oleh Zuhra, sesekali ia akan melirik ke arah Dirgam yang sedang fokus mengemudi. Entah perasaannya saja atau tidak, tapi Zuhra merasa Dirgam lebih banyak diam semenjak mereka selesai makan tadi. Teringat soal tadi, Zuhra juga sempat kaget melihat laki-laki itu berdiri di sana. Memandang lekat ke arah ia dan Dirgam, tak lama setelah pandangan mereka bertemu, pemuda itu berlalu. "Mas ...." "Hm," sahut Dirgam datar. “Kepengen sate ...." Zuhra berkata sambil sesekali mengusap perutnya. Sekilas ia dapat melihat Dirgam menarik napas panjang, apa pria itu kesal dengan permintaannya? Zuhra jadi merasa gelisah sendiri. "Ngh ... besok juga nggak apa-apa, Mas, Zuhra juga masih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN